The Fallenness of Existence dan Refleksi makna Fitri
Dalam perjalanan ruang dan waktu, kehidupan kita penuh dengan banalitas, baik tindakan, ucapan maupun niat. Setelah kita saling mengobyektivasi dan menonjolkan subyektivasi, kita terlempar dari kehidupan autentik dan kejatuhan eksistensial (the fallenness of existence). Banalitas dalam hidup keseharian telah menjebak keberadaan kita sehingga tak lagi peka dengan keagungan Being, Wujūd.