Column

Ahmad Hanif Asyhar
Dosen Prodi Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya

Mengarungi samudera luas adalah metafora yang tepat untuk menggambarkan perjalanan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Ampel Surabaya dalam satu dekade terakhir. Sejak kapal pertama mereka berlayar pada tahun 2013, saat UINSA merekrut lebih dari 70 dosen baru untuk mengajar di fakultas ini, FST telah melalui gelombang besar tantangan dan perubahan. Layaknya pelaut yang berani, fakultas ini tak gentar menghadapi badai perubahan demi mencapai tujuan besarnya.

Di awal perjalanan, nahkoda pertama, Prof. Dr. Moh. Sholeh, mengambil komando dengan gagah berani. Dengan cermat ia memetakan peta strategi untuk membawa fakultas menuju arah yang diinginkan—mengintegrasikan keilmuan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan kolaborasi yang meluas, baik di dalam negeri maupun internasional. Beliau adalah arsitek utama fondasi kuat yang menopang bangunan besar FST hingga saat ini.

Nakhoda kedua, almarhumah Dr. Eni Purwati, mengambil alih kemudi. Di bawah kepemimpinan beliau, FST menjadi keluarga besar yang saling menguatkan. Seluruh ruangan kapal sangat ‘hangat’ karena nahkoda yang sangat keibuan. Namun, perjalanan tak selalu mulus. Gelombang tinggi datang saat tak terduga, badai pandemi menghantam keras, dan dengan berat hati, fakultas harus melepas beliau lebih cepat. Kesedihan yang mendalam terasa di seluruh penjuru kapal, namun lautan tak pernah berhenti bergelombang.

Setelah melewati badai, di bawah bimbingan nahkoda ketiga, Prof. Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, FST mulai menemukan angin baru. Beliau memperkenalkan berbagai inovasi yang membuat kapal ini melaju lebih cepat. Dengan visi yang tajam, Prof. Evi membawa FST ke era baru, menghadapi gelombang besar perubahan teknologi, dan menancapkan bendera di panggung internasional.

Kini, nahkoda keempat, Dr. Asep Saepul Hamdani, berada di kemudi, dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks. Samudera yang dihadapinya kini penuh dengan persaingan global, dinamika pendidikan yang berubah cepat, serta kebutuhan untuk terus berinovasi di tengah percepatan teknologi seperti kecerdasan buatan, kendaraan ramah lingkungan, serta Internet of Things. Di bawah arahannya, FST terus melaju, berusaha mengarungi lautan luas dengan arah yang lebih pasti.

Perjalanan ini belum selesai, lautan masih luas terbentang di depan mata. Dengan semangat dan dedikasi yang tak pernah pudar, seluruh kru FST siap melanjutkan pelayaran ini. Mereka akan terus berproses, bertransformasi, dan berinovasi, hingga akhirnya mencapai puncak keunggulan di lautan keilmuan.

Mari terus berlayar, FST “SANGAR”!