December 29, 2024 03:12

Artikel

Articles

COGITO COGITA (AKU ADA KARENA ADA YANG LAIN)     

Sistem pemikiran Fenomenologi Husserl merupakan kritikan terhadap pandangan Descartes yang menempatkan subyek sebagai penentu segalanya. Kebenaran tergantung dari kesadaran subyek. Ini nampak dalam ungkapan Descartes yang terkenal Cogito Ergo Sum (Aku berpikir maka aku ada). Manusia atau Aku dalam pandangan Descartes masih tertutup, dimana subyek masih terpisah dengan obyek. Obyek

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

Pentas Kemanusiaan Butuh Spiritualitas

Dalam ranah upaya kemanusiaan global, hubungan spiritualitas dan altruisme membentuk koneksi yang mendalam. Koneksi ini bukan sekadar tentang memberikan bantuan, tetapi menyangkut pentingnya refleksi dan motivasi yang lebih mendalam yang mendorong tindakan tersebut. Dalam urgensi ini, refleksi harus mampu menyentuh esensi hakiki kemanusiaan, terutama dalam ranah spiritual kemanusiaan. Refleksi spiritual

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

Warisan Luhur; Pancasila sebagai Inspirasi Berbangsa

Pancasila, sebagai pembuluh darah demokrasi Negara Republik Indonesia, telah menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai bagi bangsa ini sejak pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Proklamator, Soekarno. Konsep yang kuat dan filosofi yang mendalam dari Pancasila telah membimbing perjalanan bangsa Indonesia dalam mencapai persatuan, keadilan, demokrasi, dan kemajuan. Pancasila secara harfiah

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

COGITO ERGOSUM AKU BERPIKIR MAKA AKU ADA

Epistemologi merupakan cabang filsafat pengetahuan yang membicarakan tentang asal usul pengetahuan, limit pengetahuan, struktur pengetahuan dan validitas pengetahuan (teori kebenaran). Persoalan asal usul pengetahuan melahirkan aliran filsafat rasionalisme dan empirisisme. Rasionalisme menganggap bahwa pengetahuan itu berasal dari rasio. Rasiolah yang menentukan suatu kebenaran pengetahuan. Rasiolah yang mengkonstruksi kebenaran pengetahuan. Pengetahuan

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

Hadis, Fikih dan Musik

Siapa yang tidak kenal dengan syekh Muhammad Al-Ghazali, beliau ulama besar yang berasal dari Mesir. Sebagai tokoh moderat, pemikiran syekh Muhammad Ghazali diikuti pelbagai elemen muslimin secara global, para pembaca karya-karyanya tidak hanya dari kalangan umat Islam di dunia Arab, melainkan juga di Nusantara. Dalam sebuah kesempatan, Syekh Muhammad Al-Ghazali

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

Membaca Teks Politik di Indonesia dalam Sketsa Jorge Gracia

Berseliweran pendapat tentang politik di indonesia dari berbagai individu yang ditokohkan oleh publik, bahwa ada yang berpendapat, politik mesti terpisah dari kepentingan golongan dan kelompok; ada juga yang mengutarakan dengan keras dan tegas bahwa politik tidak boleh bercampur dengan agama; ada lagi yang berpandangan bahwa politik adalah soal kekuasaan, saling

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

DIGITUS

Teknologi digital hadir begitu dekat dalam lingkungan kita, bahkan telah merasuki semua sendi kehidupan manusia. Manusia tidak hanya menjadi homo faber tapi juga menjadi homo digitalis, yaitu manusia yang mempunyai ketergantungan pada internet sebagai “jiwa dan nafas” era dunia digital.  Eksistensi manusia tidak lagi membahas being in its self dan

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

VIRUS OCB

Sesibuk apa pun, setiap kali ada teman kerja meminta bantuan karena kesulitan menuntaskan sesuatu pekerjaan, Rena selalu siap sedia mengulurkan tangan. Bukan karena ia kurang gawean, tetapi memang demikian style-nya. Rena dikenal gemar memberikan bantuan menangani pekerjaan, atau sekadar memberi saran penyempurnaan. Padahal kebanyakan rekan kerjanya, lebih fokus pada urusan

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

Pembusukan Etika-Moral Dalam Demokrasi

Tegaknya demokrasi ditandai dengan adanya oposisi sebagai perimbangan atas kekuasaan. Sebaliknya demokrasi akan mengalami pembusukan lebih cepat ketika adanya indikasi yang kuat terhadap peniadaan suara-suara kritis yang berbasi etika-moral. Pilpres 2024 menandai adanya fenomena kompetisi yang berujung adanya penyingkiran terhadap etika-moral. Indikasi adanya kecurangan yang dilakukan secara kasat mata, namun

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More
Articles

VITA ACTIVA

Awal pemerintahan Jokowi, jargon kerja, kerja, kerja sangat populer dan mengilhami setiap aparatus negara untuk meningkatkan kinerjanya. Jargon Kerja, kerja, kerja cenderung bermakna pada aktivitas fisik, aparatus negara lebih menjadi buruh bahkan menjadi robot. Ini karena penekanannya pada tenaga fisik, manusia sekedar menjadi buruh (labor). Hannah Arendt dalam karyanya human

by Fakultas Ushuludin & Filsafat
Read More