Column UINSA

Ushuluddin & Filsafat

Thursday, 8 December 2022

Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Perguruan Tinggi yang Konsisten Naik Ranking dari Masa ke Masa

Berbicara soal perguruan tinggi dalam region Asia Tenggara, Universiti Kebangsaan Malaysia menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dari negeri jiran Malaysia. Perguruan tinggi yang lahir dari aspirasi kaum nasionalis untuk menjunjung tinggi bahasa Melayu sebagai bahasa pengetahuan, sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Inggris, saat ini bertengger di posisi ke-129 QS World Rankings dan ke-30 QS Asia Ranking. Jika melihat sebelum-sebelumnya, perguruan tinggi ini berada pada urutan ke-138, ke-141, dan sebelumnya lagi ke-160. Ya, itu menunjukkan adanya peningkatan yang nyata daripada perguruan tinggi yang kerap disebut UKM ini dari masa ke masa. Bagaimana bisa demikian?

Dikutip dari topuniversities.com, terdapat beberapa indikator yang menjadi bahan penilaian dari suatu universitas pada QS World University Ranking dua di antaranya ialah reputasi akademik dan reputasi sumbangsih kerja dalam keberlangsungan peradaban. Reputasi akademik dilihat dari sejauhmana kualitas pengajaran dan penelitian dari suatu universitas. Sedangkan  reputasi sumbangsih kerja dalam keberlangsungan peradaban diukur dari bagaimana keberhasilan mempersiapkan mahasiswa untuk menempuh jenjang karir yang gemilang dengan melihat kompetensi, kreasi, inovasi, dan efektivitas lulusan-lulusan yang dihasilkan.

Universiti Kebangsaan Malaysia secara keseluruhan mendapat nilai 54,2. Dengan nilai demikian, menempatkan perguruan tinggi yang berlokasi 37 menit dari Bandara Internasional Kuala Lumpur ini pada posisi sekarang ini. Tentu hal itu merupakan sebuah capaian luar biasa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bukan tidak mungkin dengan konsistensi dalam meningkatkan mutu kualitas universitas, dapat menjadikannya pioneer keilmuan di kawasan Asia Tenggara, bahkan dunia di masa depan.

Melihat rekam jejak perguruan tinggi nomor 3 di Malaysia ini yang terus meningkat, konsistensi naiknya peringkat dalam QS World University Ranking dapat diperoleh dengan pihak kampus yang menanamkan prinsip kepada para mahasiswanya untuk menjadi pribadi yang kreatif dan kontributif. Menjadi Universitas terkemuka yang terdepan dalam langkah masyarakat dan zamannya untuk membentuk masyarakat yang dinamis, berilmu dan berbudi luhur itu adalah visinya. Menjadi Universitas pilihan yang bermartabat dalam bahasa Melayu dan menduniakan ilmu pengetahuan berbasis budaya bangsa itu adalah misinya.

Berangkat dari visi dan misi tersebut, pengajaran para dosen di kampus UKM begitu menekankan supaya para mahasiswa paling tidak dapat menelurkan satu atau dua buah karya ilmiah. Karya tersebut dimestikan terpublikasi dalam buku atau jurnal terakreditasi berdasarkan pada setiap subjek mata kuliah yang diambil. Ya, setiap subjek per semester, bukan hanya per kelulusannya. Mengapa? Karena ukuran seorang mahasiswa yang kompeten, kreatif, inovatif dan efektif salah satunya adalah dari apa dan bagaimana karya yang telah dihasilkannya; pelatihan dan pembiasaan untuk itu adalah langkah demi mewujudkan apa yang dicitakan itu.

Buku demi buku atau jurnal-jurnal ilmiah diupayakan terbit dalam setiap semester pada setiap subjek perkuliahan. Selain akan dipublikasikan pada khalayak baik cetak maupun digital, karya-karya dari mahasiswa juga biasanya akan dipajang pada etalase lorong setiap departemen jurusan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan para mahasiswa dalam berkarya. Mengingat, bukan tidak mungkin daya kritis dan kreatif mahasiswa bakalan pupus, lantaran tidak mendapat apresiasi sebagaimana mestinya.

Di UKM, setiap mahasiswa dilatih dan dibiasakan untuk dapat berkontribusi dalam memperkaya khazanah keilmuan pada peradaban dan khalayak umum. Senantiasa dipertanyakan hal apa yang belum dikenali oleh masyarakat padahal penting, hal apa yang kiranya dapat membawa dampak positif dan progresif bagi masyarakat demi marwah negara dan kemajuan peradaban.

Kegiatan perkuliahan di perguruan tinggi UKM tidak hanya aktif dengan kegiatan dalam kampus saja, melainkan di luar kampus pun juga. Terbukti, dengan rupa tugasan-tugasan yang menjadi santapan para mahasiswa tidak sekadar pengkajian pustaka di dalam kelas, tapi juga penelitian langsung di lapangan. Hasil penelitian tersebut kemudian mesti disajikan dalam artikel jurnal, esai, video, atau apapun selain daripada itu. Kemampuan membaca, meneliti, mengkritisi dan mempublikasi hasil pengkajian maupun penelitian merupakan hal yang harus terus dilatih dan diasah demi terlahir lulusan-lulusan yang berkualitas yang kontributif dalam keberlangsungan peradaban.

Tentu saja, untuk dapat meneliti secara tepat dan baik harus dibekal pengetahuan dan arahan yang pasti; maka, model perkuliahan Universiti Kebangsaan Malaysia pada setiap subjeknya dibagikan menjadi dua macam kelas. Satu ialah kelas kuliah di mana dosen memberikan pembekalan materi kepada para mahasiswa; satunya lagi ialah kelas tutorial, kelas di mana mahasiswa diuji kepahaman atas materi yang bersangkutan dengan presentasi dan diskusi, kelas bagaimana mahasiswa mencoba menerapkan, mempraktikkan, dan mengaplikasikan pemahaman atas materi baik secara aktif maupun pasif. Dengan secara bertingkat dan bertanggungjawab, maka kemudian para mahasiswa layak untuk terjun mengamati dan meneliti langsung fenomena yang ada di lapangan.

Orientasi pengajaran dan pembelajaran di UKM yang berupa kebisaan untuk terjun pada realita lapangan dan kemampuan memberikan sumbangsih kepada masyarakat adalah daya gedor yang menjadikan perguruan tinggi ini naik ranking dari masa ke masa. Penempaan dan pembiasaan mahasiswa oleh dan daripada kampus UKM sebagaimana demikian, pada akhirnya menciptakan peluang demi dihasilkannya lulusan-lulusan yang kompeten, kreatif, inovatif, dan efektif yang mana itu menjadi parameter reputasi akademik dan reputasi sumbangsih kerja dalam keberlangsungan peradaban yang menjadi indikator dalam pemeringkatan oleh lembaga Quacquarelli Symonds (QS) yang terpercaya.(SyR)

Penulis: Mohamad Khusnial Muhtar-07020120037 (Peserta Student Exchange FUF di Universiti Kebangsaan Malaysia)