LP2M Report, Sabtu, 14 Juni 2025.
UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak serta Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKPKB) Kota Surabaya menggelar kegiatan pembekalan bagi para mahasiswa KKN Surabaya. Acara berlangsung pada Jum’at, 13 Juni 2025, di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UINSA Surabaya, Jalan Ahmad Yani Nomor 117.

Hadir dalam acara tersebut, Pejabat Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Surabaya, Pimpinan LP2M UINSA Surabaya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta para pendamping KKN Surabaya.
Acara terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00, sedangkan sesi kedua, dimulai pukul 13.00 hingga pukul 15.00.
Acara dipandu oleh Koordinator Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UINSA Surabaya, Dr. Lilik Huriyah, M. Pd. I. Dalam kesempatan itu, Dr. Lilik Huriyah, M. Pd. I. mengungkapan bahwa KKN Surabaya berbeda dengan KKN di wilayah lain, seperti Lamongan, Pasuruan, Banyuwangi, dan Ngawi. “KKN Surabaya dikawal penuh oleh DP3AKPKB untuk melaksanakan program-program yang dirancang oleh Pemerintah Kota Surabaya, yakni Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak atau KAS RPA. Dalam kesempatan ini, para mahasiswa KKN dibagi menjadi dua puluh kelompok yang diterjunkan ke dua puluh kecamatan.”
Terkait pembekalan KKN ini, Bu Lilik berharap agar para mahasiswa bersungguh-sungguh dalam menjalankan aktivitas selama KKN di Surabaya. “Jadikan semua aktivitas KKN sebagai wahana belajar. Jangan pernah berhenti belajar, karena kehidupan tidak pernah memberikan kamu pelajaran,” kata beliau.

Dalam kesempatan yang sama, Relita Wulandari, Kabid Pengarusutamaan Gender (PUG) dan PHA DP3AKPB Kota Surabaya, berharap agar para mahasiswa pandai berpartisipasi untuk masyarakat.
“Masyarakat di Kota Surabaya memiliki karakteristik yang berbeda dengan tempat lain. Kalian harus bisa mengikuti, menerapkan fleksibilitas, serta menyelaraskan antara jam kerja bapak ibu Pejabat RW dengan para mahasiswa,” ungkap beliau.
Lebih lanjut, Bu Relita menjelaskan, bahwa pembekalan KKN Surabaya tahun ini lebih istimewa jika dibandingkan dengan sebelumnya, karena menghadirkan sepuluh pendamping dari DP3AKPKB Kota Surabaya. “Jika tahun lalu hanya ada satu pendamping, kini kami menghadirkan sepuluh pendamping. Masing-masing kelompok memiliki satu pendamping dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Harapannya, ada chemistry di antara mereka, sehingga target yang dicapai akan maksimal,” ungkap Bu Relita.

Setelah pembekalan di Aula selesai, para mahasiswa KKN Surabaya mengikuti kelas yang diisi oleh DPL dan pendamping. Di kelas tersebut, terjadi komunikasi yang intens antara para mahasiswa KKN, DPL, serta pendamping seputar program yang akan dilangsungkan. Para pendamping dan DPL memaparkan terkait program kerja dan teknik. Sementara itu, para mahasiswa terlihat penuh semangat menyimak pemaparan yang disampaikan, sesekali diselingi canda tawa yang mewarnai kelas tersebut.

Terselenggaranya acara ini menjadi wujud kesungguhan LP2M UINSA Surabaya dan DP3AKPKB Kota Surabaya dalam mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun kepada masyarakat Surabaya. Dengan adanya pembekalan, semoga KKN yang akan diselenggarakan berjalan dengan lancar, sehingga mampu menjadikan Surabaya sebagai Kota Ramah Perempuan dan Anak. (Laili)