
UINSA Newsroom, Jumat (13/06/2025); Kamis, 12 Juni 2025, UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar seminar bertajuk, “Menjadi Guru yang Bermakna: Merawat Kesehatan Mental Siswa dalam Menggapai Masa Depan.“ Seminar ini digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peran strategis guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam mendampingi siswa menghadapi tantangan masa depan. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Amphiteater, Gedung Twin Towers, Kampus A. Yani UINSA Surabaya.
Seminar ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UINSA, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., serta Ketua Tim Guru Bidang Pendidikan Madrasah (Pendma) Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Dr. Najib Kusnanto, S.Ag., M.Si. Hadir selaku narasumber utama, Dr. Mierrina, M.Si., Kepala Pusat Konseling, Lembaga Penjamin Mutu UINSA. Sebanyak 140 guru BK dari Madrasah Aliyah Negeri dan swasta se-Jawa Timur secara khusus diundang sebagai peserta dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara guru BK dan lembaga pendidikan dalam menggali serta mengoptimalkan potensi siswa. “Kehadiran para guru BK di forum ini sangat penting untuk memperkaya wawasan dan strategi dalam mendampingi siswa menapaki masa depan mereka,” ujarnya.
Wakil Rektor juga menyoroti pengaruh dunia digital terhadap kesehatan mental siswa. Ia mengingatkan, bahwa perkembangan teknologi yang pesat membawa tantangan tersendiri. “Teknologi digital membawa dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental. Ini menjadi peringatan bagi kita semua, khususnya para pendidik, untuk lebih sadar dan peduli terhadap isu ini,” tegasnya.

Senada dengan itu, Dr. Najib Kusnanto menegaskan bahwa guru BK memiliki kekuatan dalam komunikasi dan inspirasi. “Guru BK harus terus mengasah kemampuan mendengar dan menyampaikan pesan yang memotivasi. Di tengah kehidupan yang semakin kompleks, kompetensi ini menjadi sangat vital,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa guru BK berperan penting dalam mendampingi siswa, baik dalam aspek emosional maupun akademik. “Profesionalisme guru BK adalah salah satu kunci terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan kondusif,” tambahnya.
Dalam sesi materi, Dr. Mierrina memaparkan empat langkah utama untuk menjadi guru yang bermakna dalam mendampingi siswa menjaga kesehatan mentalnya, yaitu:

- 1. Membiasakan menyapa siswa dan mendengarkan dengan tulus
- 2. Menghindari stigma terhadap pribadi siswa
- 3. Membangun kepercayaan siswa kepada guru
- 4. Menciptakan ikatan yang kuat melalui proses bimbingan dan induksi
Seminar ditutup dengan sesi diskusi yang berlangsung hangat dan interaktif. Banyak peserta mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman, menunjukkan antusiasme serta kepedulian tinggi terhadap pentingnya peran guru BK dalam pendidikan masa kini.

Dengan kegiatan ini, UINSA berharap dapat terus menjadi mitra strategis dalam penguatan kapasitas pendidik, khususnya dalam aspek bimbingan dan konseling, demi terciptanya generasi muda yang sehat mental dan siap menghadapi masa depan. (Nls/Humas)
Reportase: Nilasari
Redaktur: Nur Hayati
Foto: Kamal