
UINSA Newsroom, Jumat (13/06/2025); Hari kedua kegiatan ‘Sekolah Kinerja’ bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2024, dibuka dengan paparan terkait Sekolah Beyond Good University Pegawai UINSA, bersama Rektor, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada Kamis-Jumat, 12-13 Juni 2025 ini digelar di Ruang Pertemuan Lt. 9 Tower Teungku Ismail Yakub Kampus A. Yani UINSA Surabaya.
Selain Rektor, para peserta juga mendapat materi terkait Sekolah Enterpreneurship bersama Kepala Pusat Pengembangan Bisnis, Dr. Ir. Kusnul Prianto, ST, MT, IPU, ASEAN Eng. Sekolah Digital Leadership oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si. serta Sekolah Perpustakaan bersama Kepala Perpustakaan, Prof. Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag.

Diikuti sebanyak 44 PPPK dan 64 CPNS, kegiatan berlangsung interaktif. Rektor dalam paparannya menyampaikan, bahwa tata kelola yang baik telah dilakukan di UINSA. Hal ini dilihat dari sistem manajemen yang dilakukan dengan asas ‘Clean and Clear.’ “Makanya ini mumpung awal. Teman-teman wajib mengerti tentang regulasi keuangan, administrasi umum, kepegawaian. Supaya dalam prosesnya tidak mengeluh,” ujar Prof. Muzakki.
Rektor juga mengingatkan agar para ASN tidak melakukan praktek rent seeking. Yakni bekerja dengan berorientasi hanya kepada berapa banyak rupiah yang didapat. “Yang harus kita pikirkan itu ‘The UINSA Dignity.’ UINSA, bukan pribadi. Maka setiap kali UINSA memanggil, tidak ada kata No,” imbuh Prof. Muzakki.

Dalam kesempatan ini, Rektor juga menyampaikan terkait Proyek Strategis Universitas (PSU) yang sebagian besar terealisasi hanya dalam 2,5 tahun. PSU UINSA antara lain Satu Data UINSA, Pendirian Program Studi Kedokteran dan Kedokteran Profesi, Akreditasi Unggul Universitas, dan World Ranking. Hanya menyisakan PSU terkait Transformasi ke PTKNBH, yang masih terkendala moratorium dari Kementerian.
Tak lupa, Rektor menjelaskan tentang lima budaya kerja UINSA, yakni Satu Barisan, GPL (Gak Pakek Lama), Buy One Get Two, Berorientasi Pendapatan Akademik- Finansial, serta Clean and Clear. Selain itu, Rektor juga mengingatkan para ASN agar menghindari pelanggaran integritas. Khususnya pada tiga hal, yakni Keuangan, Kepegawaian, dan Perempuan (hubungan tidak resmi).

Maka, lanjut Rektor, yang dibutuhkan dalam upaya membangun Clean and Clear University Governance adalah Bureaucracy Piety atau Kesalehan Birokrasi. Yakni gabungan dari Bureaucracy (Birokrasi) dan Spirituality (Spiritualitas). “Maka penting bagi kita, supaya hati ini terus berkilau untuk menjadi filter kita. Penting untuk ingat pada pernyataan Mbah Sunan Bonang: wong kang sholeh kumpulono,” tegas Prof. Muzakki. (Nur/Humas)
Redaktur: Nur Hayati
Foto: Kamal
