Column UINSA

Hari Jum’at tanggal 11 Agustus 2023, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) punya hajatan rutin yudisium wisuda ke 104 mahasiswa/i. Senyum ceria bahagia terlihat pada raut wajah mereka (calon alumni), setelah sekian lama menimba ilmu syariah dan hukum di FSH UIN Sunan Ampel Surabaya. Ada yang lulus tepat waktu (ktw) semester 8, ada juga yang lulus di waktu yang tepat (pbs) hingga semester 14. Sebagian orang memberikan perumpamaan bahwa yudisium itu laksana akad pernikahan. Sementara wisuda adalah acara resepsinya, dan  hari ini, jum’at tanggal 18 Agustus 2023, tiba saatnya jadwal wisuda ke 104 untuk mahasiswa/i FSH. Seraya sebuah pantun “berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, ber revisi-revisi dahulu Wisuda kemudian.”

Yudisium dan wisuda bukanlah akhir dari sebuah cerita dalam pengembaraan ilmu bagi seorang mahasiswa. Justru ini adalah membuka lembaran kegiatan dan aktivitas yang baru, untuk menguji mahasiswa seberapa besar ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Kemudian mampu memberikan kontribusi dan solusi dari berbagai macam aspek permasalahan. Khususnya di bidang syariah dan hukum, yang berdampak positif, baik terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain.

Menuntut Ilmu

Tidak ada kata Istirahat dalam menuntut ilmu, yang ada hanyalah pergantian dari satu kegiatan/aktivitas yang terselesaikan dengan baik, menuju ke kegiatan/aktivitas yang lain. Sebagaimana firman Allah dalam surah al-Insirah ayat 7 : “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Diperkuat dengan hadis Rasulullah, tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad. Alumni bukan berarti selesai dan lepas tali ikatan hubungan antara sang mahasiswa dengan FSH dan perguruan tingginya. Hubungan akademik yang terus akan saling mengikat, salah satunya karena tuntutan standar penilaian BAN PT untuk bisa mencapai unggul akreditasinya. Mahasiswa alumni harus bisa mendapatkan pekerjaan maksimal 6 bulan dari kelulusan.

Sebagai alumni mahasiswa FSH, diharapkan mampu menggunakan manajemen waktu yang terbaik. Segera mengambil langkah prioritas khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan peran profil kelulusan 7 prodi FSH. Salah satunya yang ada di semua prodi yaitu praktisi hukum, jika dideskripsikan yaitu hakim, advokat, panitera, arbiter, mediator dan leader community, yang memiliki penguasaan konsep, teori, dan metodologi secara profesional, untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum Islam dan ilmu hukum yang berdasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip integritas, kejujuran, transparansi, tanggungjawab, berkepribadian luhur, berakhlaqul karimah, dan berjiwa Pancasila.

Istilah yang digunakan adalah “peran” bagaimana kemampuan mahasiswa berperan pada profesi sesuai dengan profile kelulusannya. Hanya saja perlu difahami bahwa profesi-profesi di atas sangatlah terbatas, sementara peminatnya sangat besar. Apalagi wisudawan FSH tahun ajaran 2022-2023 saja berjumlah 400 mahasiswa, ini baru alumni FSH UINSA Surabaya, belum ditambah dengan para alumni FSH di PTKIN seluruh Indonesia. Jadi tidak mungkin semua akan diterima sesuai dengan profesi yang diinginkan. Sejatinya para mahasiswa alumni FSH siap untuk bersaing ketat dan menyiapkan alternatif skill lain yang harus dimiliki sebagai pendamping ijazah. Bukti kompetensi mahasiswa, untuk tetap bisa aktif berperan sesuai dengan ilmu yang sudah pernah dipelajarinya.

Optimis

Mahasiswa FSH harus senantiasa optimis, tidak boleh pesimis, apalagi sampai putus asa. Terus bergerak, kreatif, inovatif, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan. Karena Allah dalam salah satu firmannya surah al-Mulk ayat 15 menegaskan : Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. Artinya ketika mahasiswa tidak mendapatkan pekerjaan di Surabaya, pergilah ke tempat-tempat lain baik dalam negeri Indonesia maupun luar negeri. Bumi Allah sangatlah luas, yang sudah Allah ciptakan dengan penuh kemudahan, untuk kebutuhan makhluk-makhlu-Nya. Sekiranya masih tetap belum bisa diterima di dunia kerja, maka mahasiswa harus memiliki kemampuan kerja dan bisa mengambil inisiatif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Sherly Olyfiya Frifana, S.H. Wisudawan Terbaik Peraih Medali Perunggu OASE 2021
Sherly Olyfiya Frifana, S.H. Wisudawan Terbaik Peraih Medali Perunggu OASE 2021
Calvin Pratama, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Calvin Pratama, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Ilham Syufi Dzikrulloh, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Ilham Syufi Dzikrulloh, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Nabila Tussa’banniyah, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Ahmad Ramadani, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Ahmad Ramadani, S.H. Wisudawan terbaik Dengan Hafal Al Quran 30 Juz
Putri Hardina Agustin, S.H. Wisudawan terbaik Dengan IP tertinggi se Fakultas
Putri Hardina Agustin, S.H. Wisudawan terbaik Dengan IP tertinggi se Fakultas

Last but not least, sebagai alumni FSH UIN SA tidak cukup hanya memiliki kompetensi modal IPK maksimal. Tetapi juga harus berintegritas yaitu adanya kesesuaian antara hati (niat), perkataan dan perbuatan, atau bisa disebut kejujuran.  Kompetensi dan itegritas adalah dua hal yang tidak boleh dipisahkan, karena masing-masing ada konsekwensinya. Sebagaimana kata bijak seorang penulis Inggris Samuel Jhonson “Integrity without knowledge is weak and useless, and knowledge without integrity is dangerous and dreadful”. ( Integritas tanpa pengetahuan pasti lemah dan tak berguna, pengetahuan tanpa integritas pasti berbahaya dan mengerikan). Apalah artinya, seorang dengan kompetensi yang tinggi tapi tanpa integritas. Niscaya seperti seorang direktur keuangan salah satu maskapai penerbangan terkenal, telah melaporkan keuntungan yang berhasil dicapai perusahaan maskapai sebesar Rp 78 Milyar, ternyata setelah di audit BPK justru kerugiannya mencapai Rp 2,5 Triliyun. Sungguh mengerikan. Tetapi Integritas saja tanpa kompetensi juga akan bermasalah dan melemahkan.

Alumni keren FSH, mari memaknai pendidikan sebagai sesuatu yang mampu memperkuat diri, bisa membentengi diri, terhadap sesuatu yang bertentangan dengan apa yang diperoleh di bangku perkuliahan, sebagai orang terdidik, agar senantiasa tercerahkan dan memberikan nilai integritas diri yang kuat dan berakhlaq mulia. Semoga ilmunya bermanfaat fid diini wad dunya wal akhirah. Tetap sehat, tetap semangat, tetap bahagia, FSH jaya. Bangga Alumni FSH.