Berita

UINSA Newsroom, Kamis (04/07/2024); Pada tanggal 3 Juli 2024, delegasi dari beberapa universitas ternama di Indonesia melakukan kunjungan ke Murdoch University, Western Australia. Delegasi ini terdiri dari perwakilan UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Jember, UPN Veteran Jawa Timur, UIN Walisongo Semarang, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, UIN Raden Mas Said Surakarta, UIN SAIZU Purwokerto, dan IAIN Kudus.

Delegasi disambut dengan hangat oleh Natalie Johnston, Kepala Hubungan Internasional (Acting), dan Athira Adly, Manajer Pathways and Partners (Acting). Mereka membawa delegasi ke gedung Boola Katitjin, yang terkenal dengan desain futuristik namun tetap mempertahankan nuansa etnik.

Acara dimulai dengan tiga sesi utama. Pada sesi pertama, Natalie Johnston memberikan pemaparan yang dibantu oleh Bridget Kelly, Manajer Hubungan Internasional & Program, dan Serena Baptist, Pejabat Hubungan Internasional & Program. Mereka menjelaskan berbagai program yang ada, termasuk program kolaborasi WAEJUC, Australia Award, dan student mobility lainnya.

Dr. Elis dari Universitas Ahmad Dahlan mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan dibukanya program WAEJUC Plus, yang memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi di luar Jawa Timur untuk bergabung. Pertanyaan ini dijawab dengan positif, menunjukkan adanya peluang besar untuk memperluas program tersebut. Syafi’ul Anam, Ph.D., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, menanyakan kemungkinan program dual degree khususnya untuk program pendidikan dan keguruan.

Dari Universitas Jember, Bayu Aprillianto dari Divisi Kantor Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis menanyakan tentang program di bidang pertanian dan akuntansi berkelanjutan. Sesi pertama ini diakhiri dengan diskusi yang produktif dan penuh antusiasme dari kedua belah pihak.

Sesi kedua lebih fokus pada kemungkinan kerja sama dengan Murdoch Business School. Dr. Terri Trireksani, Head of Accounting and Finance, dan Dr. Kamrul Hassan, Dosen Finance, menjelaskan tentang kondisi perkuliahan di Murdoch Business School. Prof. Dr. M. Rahmawan Arifin, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, menanyakan tentang bantuan dalam pengembangan Kurikulum Berbasis OBE (Outcome-Based Education).

Dr. Mohamad Sobirin, Direktur Kantor Internasional UIN SAIZU Purwokerto, mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan kerjasama riset melalui matching grand bersama Murdoch University. Ide cemerlang datang dari Wakil Dekan 3 bidang kemahasiswaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Achmad Room Fitrianto, yang juga alumni Program Master of Arts in Public Policy Murdoch University. Dia mengusulkan program split degree untuk studi ekonomi Islam/Syariah, di mana unit-unit mata kuliah ekonomi Islam dilakukan di Indonesia, sedangkan unit-unit ekonomi global dan umum dilakukan di Murdoch University. Usulan ini diterima dengan baik oleh pihak Murdoch University, yang menyatakan kesiapan untuk memulai program peer to peer sebagai langkah awal sebelum membuat perjanjian/MoU di tingkat universitas.

Setelah sesi diskusi di dalam ruangan, delegasi diajak untuk tur kampus yang dipandu oleh Martin Hill, Learning Technologist. Martin menjelaskan tentang teknologi pembelajaran canggih yang dimiliki oleh Murdoch University di Gedung Boola Katitjin. Selain teknologi digital yang canggih, ruangan yang ramah lingkungan juga menjadi daya tarik tersendiri. Pola pembelajaran berbasis empat dimensi juga diperlihatkan, memberikan gambaran tentang bagaimana Murdoch University mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan masa depan.

Kunjungan ini diakhiri dengan sesi foto bersama, menandakan suksesnya acara ini dan membuka peluang besar untuk kerjasama di masa depan. Para delegasi merasa terinspirasi oleh berbagai inovasi dan program yang ditawarkan oleh Murdoch University.

Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan antara universitas di Indonesia dengan Murdoch University, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan program pendidikan, penelitian, dan pelatihan. Diharapkan hasil dari kunjungan ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi.