UINSA Newsroom, Kamis (01/09/2022); Kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Tahun Akademik 2022/2023 resmi dilaksanakan pada Kamis-Sabtu, 1-3 September 2022. Pembukaan sekaligus kegiatan PBAK 2022 digelar di dua lokasi, yakni pada Kampus A. Yani dan Gunung Anyar Surabaya.
Lima fakultas yang berlokasi di Kampus A. Yani antara lain Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Dakwah dan Humaniora.
Sedangkan empat fakultas yang berlokasi di Kampus Gunung Anyar antara lain Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Psikologi dan Kesehatan.
Dalam sambutannya, Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., menyampaikan, bahwa mahasiswa merupakan manifestasi dari masa depan bangsa. Karena menurut Rektor, mahasiswa merupakan bagian yang sangat penting bagi Indonesia, Islam, serta UINSA Surabaya.
“Indonesia masa depan, adalah Indonesia hari ini. Indonesia masa depan ditentukan oleh Indonesia hari ini. Islam masa depan, adalah Islam hari ini. Islam masa depan, apa kata Islam hari ini. UINSA masa depan, adalah UINSA hari ini. Mada depan UINSA, sangat ditentukan oleh UINSA hari ini,” ujar Prof. Muzakki membuka sambutan didampingi Ketua Senat Mahasiswa (Sema) serta Dewan Mahasiswa (Dema) UINSA Surabaya.
Pada kesempatan ini, Rektor secara khusus memberikan kesempatan bagi Ketua Sema dan Dema untuk bersama menyapa secara langsung Maba dari tribun acara. Sema dan Dema, bagi Rektor, layaknya dia sisi mata uang, yang bisa dibedakan tapi tidak bisa dipisahkan.
Rektor juga menegaskan terkait tiga ‘Jangan’ yang tidak boleh dilakukan mahasiswa UINSA Surabaya. Pertama, Jangan jadi mahasiswa ‘lestari,’ males tapi mari. Kedua, Jangan menjadi mahasiswa rebahan, tapi harus aktif. Ketiga, Jangan Tinggalkan Budaya Santri.
“Air, walaupun volumenya kecil tapi mengalir itu pasti jernih dan tidak menimbulkan jentik. Sebaliknya, air walaupun volumenya banyak, tapi ada di kubangan dan berhenti pasti disana ada jentik,” ujar Prof. Muzakki menganalogikan.
Ali Akbar, Ketua Sema UINSA Surabaya dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada segenap mahasiswa baru (Maba) agar memiliki keberanian untuk menjadi mahasiswa yang sebenarnya. “Terutama mahasiswa UIN Sunan Ampel, selalu berdzikir, berpikir, dan beramal sholeh,” ujar Ali.
Ketua Sema juga menegaskan, bahwa mahasiswa UINSA Surabaya memiliki tanggungjawab besar untuk menjaga kata ‘Islam’ pada nama kampus. Sehingga, lanjut Ketua Sema, penting untuk senantiasa menjiwai esensi dari berdzikir, berpikir, dan beramal sholeh.
Sementara itu, Aqiyas, Ketua Dema UINSA Surabaya menyampaikan ucapan selamat datang kepada Maba di kampus yang ia sebut sebagai kampus pergerakan dan moderasi beragama. UINSA Surabaya, oleh Ketua Dema, digambarkan sebagai kampus yang penuh akan narasi dan gagasan besar.
Ketua Dema mengajak kepada mahasiswa untuk merubah etos belajar dari siswa menjadi mahasiswa. Yakni dengan menjadi insan yang kritis, mengisi ruang-ruang diskusi yang mendidik, memperkaya literatur, serta aktif berorganisasi. Selain itu, memupuk rasa kepedulian serta menanggalkan egoisme pribadi untuk menjadi agen perubahan. Mengakhiri sambutannya, Ketua Dema mengajak kepada Maba untuk melantunkan Sumpah Mahasiswa Indonesia.
“Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu tanah air tanpa penindasan. Kami mahasiswa bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan. Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan,” ujarnya. (All/Humas)