
UINSA Newsroom, Jumat (20/06/2025); Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar Seminar Ketahanan Mental: “Komunikasi Efektif Pendukung Keluarga Bahagia” pada Jumat, 20 Juni 2025. Kegiatan yang digelar di Ruang Meeting lt. 2 Tower Teungku Ismail Yakub Kampus A. Yani UINSA Surabaya ini menghadirkan narasumber Psikolog, Soffy Balqies, M.Psi., Psikolog.
Ny. A. Saepul Hamdani, Ketua DWP Fakultas Sains dan Teknologi (FST) selaku PIC kegiatan menyampaikan, bahwa seminar ini penting dalam upaya menciptakan keluarga bahagia melalui ketahanan mental. “Tema ini sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Keluarga ini memang tempat yang utama dan pertama bagaimana membangun rasa percaya diri, empati dari keluarga,” ujar Ny. A. Saepul Hamdani.

Ketua DWP FST juga menegaskan, bahwa dalam keluarga penting adanya komunikasi yang efektif. Tidak hanya berbicara, tapi juga bagaimana mendengar dari hati, menghargai, serta membangun kesehatan mental, emosional, dan spiritual. “Ibu sangat penting di keluarga, karena presentase di rumah lebih banyak. Melalui seminar ini kita harapkan memperdalam pemahaman tentang pentingnya komunikasi efektif,” imbuhnya.
Sementara itu, Ny. Erna Mawati Muzakki, Ketua DWP UINSA Surabaya dalam sambutan menyampaikan, bahwa kesehatan itu tidak hanya fisik, tapi juga mental. Salah satu bagian penting dari kesehatan mental adalah komunikasi yang baik dan efektif. “Makin hari kesibukan anggota keluarga makin tinggi. Karena itu kita butuh komunikasi yang efektif,” ujar Ny. Erna Mawati.

Ketua DWP UINSA berharap, kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua anggota yang hadir. Kepada segenap peserta serta narasumber, Ketua DWP UINSA menyampaikan terima kasih atas kesediaan hadir dan berbagi ilmu serta pengalaman. “Tetap semangat untuk melaksanakan kegiatan DWP UINSA, untuk kemuliaan DWP UINSA,” imbuh Ketua DWP UINSA.
Soffy Balqies, M.Psi., Psikolog., dalam paparannya menyampaikan terkait bagaimana komunikasi efektif dalam keluarga. Menurutnya, komunikasi adalah kunci dalam setiap interaksi. Baik di rumah, lingkungan sosial, maupun organisasi. Ada tiga kunci komunikasi efektif, yakni Mirroring (Menyelaraskan), Pacing (Menyamakan), dan Leading (Mengarahkan).

“Komunikasi adalah inti setiap hubungan. Memahami Lima Bahasa Cinta Dr. Gary Chapman dapat merevolusi cara kita berinteraksi. Ini membantu kita mengekspresikan dan menerima cinta dengan lebih baik, memperkuat ikatan emosional,” terang Soffy Balqies.
Lima Bahasa Cinta tersebut antara lain kata-kata penegasan, waktu berkualitas, menerima hadiah, tindakan pelayanan, serta sentuhan fisik. “Penting untuk mengidentifikasi Bahasa cinta diri sendiri dan orang lain. Ini membantu kita berkomunikasi lebih efektif dan membangun hubungan yang harmonis,” tegas Soffy Balqies.

“Sebab, memahami bahasa cinta menguranggi kesalahpahaman dan memperkuat ikatan emosional. Ini meningkatkan empati dan membangun lingkungan yang positif dimana saja,” imbuh Soffy Balqies. (Nur/Humas)
Redaktur: Nur Hayati
Foto: Kamal
Hilight: Mualam
