Jumat, 02 September 2022, Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya telah menyelenggarakan Virtual Library Class (VLC) The International Series dengan tema “Increasing The Role of Libraries as Centers of Excellence in Reading and Writing.” Webinar ini dimulai dengan sambutan oleh Prof. Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag. selaku kepala perpustakaan UINSA dilanjutkan pengarahan sekaligus membuka webinar secara resmi, yaitu oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan kerjasama, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag.
Dalam kesempatan ini wakil rektor mengatakan bahwa kegiatan Virtual Library Class ini menjadi sebuah bagian dari pengabdian masyarakat yang harus diapresiasi dan menyebut bahwa perlu ada keseimbangan pengelolaan yang baik di dalam perpustakaan, sehingga perpustakaan menjadi Centers of Excellence in Reading and Writing seperti pada tema webinar ini, yang menjadi ruang bagi peserta untuk dapat berdiskusi mengenai kegiatan literasi di Indonesia. VLC The International Series ini juga menghadirkan Stuart Weston yang merupakan konsultan program untuk Indonesia sebagai narasumber.
Dalam pemaparannya, Stuart Weston memaparkan terkait Indonesian Children’s Reading Achievements During The Pandemic COVID-19 and Post-Pandemic COVID-19, dengan beberapa poin pembahasan, diantaranya yaitu urgensi dari literasi, masalah minat baca, dampak covid-19 pada pendidikan anak dan pengembangan model literasi.
Stuart Weston selaku narasumber mengatakan bahwa salah satu cara untuk mendidik adalah memberi motivasi untuk selalu belajar, membaca, menulis dan berhitung. Mengingat hal tersebut merupakan hal dasar dalam literasi, maka sangat penting bagi anak untuk rajin melakukan kegiatan literasi baik dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah.
Banyaknya koleksi buku materi pelajaran di perpustakaan sekolah dapat menjadi salah satu alasan kegiatan literasi rendah. Dengan meningkatkan jenis bahan buku bacaan sesuai dengan kemampuan siswa, tentu hal ini akan mendukung dan menjadi strategi dalam meningkatkan literasi. Lebih lanjut, Stuart Weston mengatakan bahwa alokasi waktu untuk literasi juga perlu diperhatikan. Membuat alokasi waktu untuk membaca di luar pelajaran dengan memberi fasilitas bagi siswa untuk dapat membaca menjadi salah satu upaya dalam pengembangan literasi.
“Kita harus mendorong kebiasaan membaca di sekolah. Lewat perpustakaan dan alokasi waktu untuk pengembangan literasi pada masyarakat dan itu dilakukan di dalam pelajaran dan luar pelajaran. Kebiasaan membaca harus diberi perhatian, khususnya bagi anak-anak yang kurang mampu dan siswa yang mengulang kelas.” ungkap Stuart Weston.
Literasi menjadi sesuatu yang harus diperhatikan dengan mengembangkan buku bacaan yang sesuai dengan kemampuan siswa. Membaca tidak hanya mengutamakan kecepatan, namun juga pemahaman isi bacaan. Perlunya variasi buku bacaan yang tidak hanya buku teks, namun juga harus sesuai dengan kemampuan siswa menjadi salah satu usaha untuk menumbuhkan minat baca, salah satunya yaitu dengan menyertakan gambar-gambar sebagai ilustrasi.
“Membaca tidak ada gunanya jika kita tidak memahami isi bacaan.” Ujar Stuart Weston (ran-dep)