Sebagai mahasiswa MBKM skema Student Exchange 2024 di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), saya Nur Maliyah Nisa Mardiyah dan Safira Azzah Riscilia mengikuti beberapa program pembelajaran di luar kampus. Salah satunya adalah program ‘I Love Islam: Kem Tadabur’ di bawah subjek Qasas Qurani dan Tafsir Muqaran dengan Dr. Wan Nasyrudin dan Dr. Ahmad Fakhrurrazi sebagai penanggung jawab. Program ini berlangsung selama empat hari yaitu satu hari (6/6) di Kelantan dan tiga hari (7-9/6) di Pulau Redang, Trengganu.
Hari pertama, program ‘I Love Islam: Kem Tadabur’ menyelenggarakan acara motivasi ‘Be Fantastic Be Excellent’ di Sekolah Kebangsaan (SK) KEM Pengkalan Chepa (PC), Kelantan. Pada acara ini mahasiswa dan mahasiswi menyampaikan sebuah motivasi akan pentingnya belajar dalam meraih cita-cita yang dikemas dalam bentuk game yang seru. Salah satu game-nya adalah melukiskan cita-cita sesuai kreativitas dalam sebuah kertas besar dan mempresentasikannya dalam waktu lima menit. Lukisan yang menarik akan mendapat hadiah peralatan sekolah.
Keseruan Pelajar Sekolah Kebangsaan (SK) Kem Pengkalan Chepa (PC) Melukiskan Cita-Cita (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
“Pelajar dan Guru di SK KEM PC sangat antusias menyambut acara motivasi ini. Kami disambut dengan meriah dan hangat. Semua pihak di lapangan juga mendukung dengan penuh dan supportif,” jelas Safira Azzah Riscilia dalam wawancara secara offline (15/6).
Selain acara motivasi bersama pelajar SK KEM PC, pada hari pertama juga ada hiking di Bukit Marak. Kegiatan ini mahasiswa dan mahasiswi memulai untuk melakukan tadabur alam dengan disisipi spot-spot ceramah dari para pensyarah. Spot ceramah di Bukit Marak ini berisi tentang etika dan tata cara dalam hiking yang sesuai dengan aturan keselamatan dan tentunya berlandaskan Islam.
Ekspresi Mahasiswa setelah Sampai di Puncak Bukit Marak (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Hari kedua, program ‘I Love Islam: Kem Tadabur’ berpindah ke Pulau Redang, Trengganu. Kegiatan pertama kali yang dilakukan saat disana adalah Riadah dan Water Confident. Tujuan dua kegiatan tersebut adalah untuk memanage diri supaya lebih rileks dan percaya diri dalam air. Segala beban pikiran yang ada dalam diri hilang sementara dan merasakan nikmatnya air laut ciptaan Allah SWT.
Hari ketiga, para mahasiswa melakukan snorkeling selama satu hari. Menikmati indahnya ciptaan Allah SWT di dasar laut, seperti ikan, terumbu karang, tumbuhan laut, dan lain-lain. Selain itu, ada spot ceramah sebanyak dua kali. Sesi pertama membahas tentang sebuah ayat dalam Al-Qur’an dan mentadaburinya dengan melihat, menikmati, dan meresapi alam semesta. Sesi kedua membahas tentang tempat-tempat bersejarah di Pulau Redang.
Keindahan Pantai di Pulau Redang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Spot Ceramah tentang Tempat-Tempat Bersejarah di Pulau Redang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Spot ceramah dalam Program ‘I Love Islam: Kem Tadabur’ ini banyak dilakukan di sela-sela kegiatan. Pada malam hari pun juga terdapat spot ini sebelum tidur. Spot ceramah pada malam hari terdapat dua topik pembahasan yaitu manfaat minyak zaitun untuk kesehatan dan cara menjaga mental health dalam diri seseorang agar tidak mudah putus asa.
Hari keempat diisi dengan kegiatan hiking di Bukit Samudra. Namun, terdapat perubahan tempat dikarenakan kondisi tempat tidak memungkinkan untuk hiking. Kendala tersebut tidak menjadi penghalang. Tempat tujuan yang menjadi penggantinya adalah pohon tua di Pulau Redang. Konon katanya lokasi pohon tua ini terlihat sebuah perkampungan yang tidak tampak mata orang awam. Hanya orang-orang yang berkemampuan saja yang dapat melihatnya.
Briefing di Pohon Tua sebagai Puncak Hiking Hari Keempat (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
“Tujuan saya mengadakan program ini adalah supaya mahasiswa enjoy dan dapat merasakan pembelajaran di luar kelas dengan tadabur alam. Namun assignment tetap ada yaitu membuat video dari hasil tangkapan mahasiswa saat tadabur alam dan disisipi ayat Al-Qur’an. Selain itu, juga ada laporan journal yang dilakukan mahasiswa saat tadabur alam selama empat hari ini,” papar Dr. Wan Nasyruddin selaku pensyarah subjek Qasas Quran di sela-sela kegiatan.
Muhammad Farhan bin Hasanudin, sebagai ketua pengarah program mengungkapkan bahwa persiapan program ini telah dimulai sejak awal semester ini. Namun, terjeda dikarenakan ada program besar lain di bawah subjek juga. Alhasil persiapan yang sebenarnya sangat singkat tetapi berkat bimbingan dari para pensyarah dan dukungan dari teman-teman program ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Rehearsal satu kali dilaksanakan pada malam hari sebelum pemberangkatan ke Pulau Redang. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
“Kesan pertama yang saya temukan sepanjang program ini adalah saya bisa merasakan persahabatan antar teman menjadi lebih erat, di mana banyaknya aktivitas kelompok yang kami lakukan bersama dan bonding dengan anggota ruangan membuat kami lebih dekat dengan teman lainnya. Selanjutnya saya dapat merasakan bahwa program ini memberikan dampak yang sangat positif dalam hal kegiatan atau aktivitas yang penuh ilmu dan menyenangkan. Program ini berhasil memadukan pembelajaran agama dengan kegiatan rekreasi yang menyenangkan seperti snorkeling dan jungle tracking sehingga menjadikan program ini sangat efektif,” ungkap Norshahira binti Mohamad Zaki selaku peserta program ‘I Love Islam: Kem Tadabur’.
Mukhlis bin Abllah, sebagai peserta laki-laki teraktif mengaharapkan program ini dapat dilaksanakan kembali untuk ke depannya. Jika bisa program ini dilaksanakan selama sepuluh hari dengan tempat yang lebih banyak. Hal itu dikarenakan kualitas program ini sangat keren. Banyak pengalaman baru yang didapatkan baik dari segi mental, fisikal, dan spiritual.
Penulis: Nur Maliyah Nisa Mardiyah
Editor: Khalimatu Nisa