Berita

UINSA, Dundee- Bassam Abul A’la, mahasiswa doktoral pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Sunan Ampel Surabaya baru-baru ini mendapatkan kesempatan berharga sebagai penerima beasiswa MoRA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA). Beasiswa ini mengantarkan dia dapat belajar di salah satu Universitas terbaik di UK, yaitu, University of Dundee (UoD).

Sebuah capaian yang menjadikan alumni pascasarjana UIN Sunan Ampel patut untuk bersyukur. “Sangat bersyukur dan bangga dapat mendalami ilmu dan mendapat pengalaman baru di University of Dundee,” ungkap Bassam. Perjalanan akademik ini, katanya, merupakan inisiatif dan terobosan baru yang diinisiasi oleh Kementerian Agama dan LPDP untuk para mahasiswa doktoral di perguruan tinggi Islam sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka. Selain itu, melalui program ini dia bisa menyampaikan dan berdiskusi terkait proses penelitian yang akan dan atau telah dilakukan, tambah Bassam.

Pengalaman menimba ilmu di Universitas Inggris Raya merupakan realisasi yang selama ini ia impikan. Bassam mendapatkan pengalaman bimbingan yang menarik. Pengalaman tersebut membuat dia kagum terhadap etika dan budaya dosen di institusi tersebut, dengan mengatakan “Setelah saya menginjakkan kaki di UoD, langsung mendapatkan email dari supervisor dan meminta untuk bertemu. Tak berpikir lama saya pun mendatanginya sambil berharap cemas berpikir tentang proses penelitian, dan ternyata, beliau tidak menayakan itu, hanya ingin memastikan proses transisi saya mulai dari bagaimana akomodasi, cuaca dan lain-lain, benar-benar sudah terkondisikan dengan baik,” kenangnya.

Aspek pengalaman di bidang akademis pun banyak ia dapatkan, UoD menyediakan lingkungan yang mendorong perkembangan intelektual dan berpikir kritis secara baik. “Pembelajaran paling berharga bagi saya adalah mahasiswa selalu dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong agar berpikir lebih dalam dan kritis,” kata Bassam. “Bimbingan di sini sangat interaktif, dengan diskusi dan debat yang mendorong eksplorasi pengetahuan lebih dalam dan asyik.” Bimbingan denga dua supervisor rutin ia lakukan sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. Baginya, suasana berpikir kritis secara akademik selalu didorong dan ditingkatkan kuantitas (jumlah waktu yang digunakan untuk berpikir) dan kualitas (kedalaman berpikir). Ia juga menyoroti pentingnya keterampilan mencari literatur akademik, yang ditingkatkan melalui berbagai sesi pelatihan bersama staf perpustakaan, sebagai komponen penting dalam penguatan literature review.

Mengakhiri refleksi satu bulanan, Bassam menggarisbawahi pentingnya persiapan matang untuk belajar di luar negeri. “Untuk teman-teman yang saat ini berkeinginan masuk ataupun sudah berada di Pascasarjana UIN Sunan Ampel, jangan ragu, siapkanlah diri anda dengan menguasai bahasa Inggris untuk menjadi penerima beasiswa MOSMA tahun depan,” tegasnya. Capaian ini memastikan bahwa mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel khususnya program doktoral dipersiapkan dengan baik dan didukung sepenuhnya untuk upaya akademik internasional, yang mencerminkan komitmen UIN Sunan Ampel menuju excellent accreditation and world ranking.