Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya mengadakan acara pembekalan magang dengan tema “Penguatan Komunitas” pada 21 November 2023. Acara ini berlangsung di Auditorium Utama UIN Sunan Ampel dan dihadiri oleh mahasiswa semester 5 dari program studi tersebut. Narasumber utama dalam acara ini adalah Bapak Moh. Hamzah, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Surabaya, yang memberikan wawasan mendalam tentang pengelolaan zakat dan wakaf serta peranannya dalam pemberdayaan komunitas.
Pembekalan ini merupakan bagian integral dari program magang mahasiswa, dirancang untuk memberikan pemahaman praktis mengenai pengelolaan zakat dan wakaf serta penguatan komunitas melalui lembaga filantropi. Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa sebelum mereka terjun langsung ke lapangan dalam kegiatan magang yang akan datang.
Dalam sambutannya, Dr. Mustofa, Ketua Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Sunan Ampel, menjelaskan pentingnya acara ini bagi mahasiswa. “Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk belajar langsung dari praktisi berpengalaman seperti Bapak Moh. Hamzah. Pembekalan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka agar siap menghadapi tantangan di dunia nyata,” ungkapnya.
Dr. Mustofa juga menekankan bahwa zakat dan wakaf memegang peranan penting dalam pembangunan sosial. “Sebagai calon profesional di bidang manajemen zakat dan wakaf, mahasiswa perlu memahami betul bagaimana kedua instrumen ini dapat digunakan untuk memberdayakan komunitas secara efektif. Pembekalan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan program-program yang berdampak positif,” tambahnya.
Bapak Moh. Hamzah memulai sesi utama dengan menjelaskan konsep dasar zakat dan wakaf serta pentingnya peran kedua instrumen ini dalam konteks pembangunan sosial. Ia menekankan bahwa pengelolaan zakat dan wakaf yang efektif dapat memberikan dampak signifikan bagi pemberdayaan masyarakat. “Zakat dan wakaf bukan sekadar alat distribusi materi, tetapi juga merupakan instrumen penting untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan. Penting bagi kita untuk memahami cara mengelola dan memanfaatkan dana tersebut dengan bijaksana,” jelas Bapak Hamzah.
Selama sesi, Bapak Hamzah juga memaparkan berbagai program yang telah dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Surabaya, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Ia juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program-program tersebut. “Kami telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan seperti kurangnya partisipasi masyarakat dan keterbatasan sumber daya masih perlu diatasi. Oleh karena itu, penting untuk terus mencari solusi dan inovasi dalam pelaksanaan program,” tuturnya.
Sesi tanya jawab menjadi salah satu bagian yang sangat dinantikan oleh para mahasiswa. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program zakat. Bapak Hamzah menjelaskan bahwa pendekatan berbasis komunitas dan transparansi dalam pengelolaan merupakan kunci untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan partisipasi. “Keterlibatan masyarakat sangat penting. Kami selalu berusaha melibatkan mereka dalam setiap tahap program, dari perencanaan hingga evaluasi. Transparansi dalam pengelolaan juga merupakan aspek penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan,” paparnya.
Acara ini juga mencakup sesi workshop di mana mahasiswa dibagi ke dalam kelompok untuk merancang proposal program penguatan komunitas yang akan mereka implementasikan selama magang. Setiap kelompok mempresentasikan ide mereka, dan Bapak Hamzah memberikan masukan serta saran konstruktif untuk meningkatkan kualitas proposal tersebut.
Dr. Mustofa berharap bahwa pembekalan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis yang bermanfaat bagi mahasiswa. “Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dari Bapak Hamzah dalam praktik mereka nanti. Semoga mereka dapat berkontribusi secara positif dalam pengelolaan zakat dan wakaf serta pemberdayaan komunitas,” pungkasnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan cendera mata dari Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Sunan Ampel Surabaya kepada Bapak Moh. Hamzah sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya. Para peserta merasa mendapatkan wawasan berharga dan siap untuk menjalani magang dengan semangat baru dan pengetahuan yang lebih mendalam.
Dengan pembekalan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya siap menghadapi tantangan di dunia kerja, tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan zakat dan wakaf untuk pemberdayaan komunitas di masa depan.