Berita

UINSA Newsroom, (13/06/2025); Pusat Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali mendapatkan kepercayaan dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Keagamaan (PUSPENMA), PSPPP UINSA ditugaskan mengawal pelaksanaan tes skolastik dalam rangka seleksi calon penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025. Tes skolastik ini mencakup Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Kepribadian sebagai bagian dari tahapan seleksi.

Tahun 2023, PSPPP UINSA menangani seleksi skolastik jenjang S1. Untuk jenjang S2 dan S3 dipercayakan kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2025, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mendapat amanah menangani seleksi BIB untuk jenjang S1 Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Keagamaan dan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). Sedangkan seleksi skolastik bagi seluruh jenjang umum—S1, S2, dan S3—sepenuhnya ditangani PSPPP UINSA Surabaya.

“Kepercayaan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus tantangan. Ragam jenis beasiswa yang ditangani PSPPP UIN Sunan Ampel sangat variatif, mulai dari Beasiswa Umum S1 Dalam Negeri, Beasiswa Umum S2 dan S3 baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri, hingga Beasiswa Prestasi S1 dan Beasiswa Double Degree S2 Luar Negeri. Tentu, variasi jenis dan jenjang ini menuntut ketelitian dalam menyusun instrumen seleksi yang adil dan proporsional,” ujar Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd., Kepala PSPPP UINSA Surabaya.

Dalam rapat koordinasi yang digelar pada Kamis, 12 Juni 2025 di Hotel Grand Zurich Gading Serpong, PUSPENMA Kemenag RI bersama Tim Akademik, Tim UIN Sunan Kalijaga, dan Tim PSPPP UINSA menyepakati sejumlah prinsip pelaksanaan seleksi. Salah satu poin penting yang disampaikan, bahwa materi tes skolastik tidak boleh menguntungkan peserta dengan latar belakang eksakta atau sains secara tidak adil. Tes kepribadian pun harus disusun sedemikian rupa agar mampu memetakan profil peserta secara rinci untuk keperluan wawancara.

Selain itu, pembobotan skor akhir bagi masing-masing jalur beasiswa harus dilakukan secara adil dan transparan. Hasil asesmen kepribadian juga harus dilaporkan secara lengkap kepada PUSPENMA sebagai bagian dari pertimbangan kelulusan peserta pada tahap akhir.

Rapat yang dibuka langsung Kepala PUSPENMA Kemenag RI, Dr. H. Ruchman Basori, M.Ag, turut dihadiri Tim Akademik yang diketuai Prof. Arif Jamhari beserta empat anggota, Tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tim PSPPP UIN Sunan Ampel Surabaya, serta seluruh Ketua Tim, Kasubag TU, Kasubtim, dan staf di lingkungan PUSPENMA.

Tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dipimpin Wakil Rektor I Prof. Dr. Istingsih, M.Pd, sedangkan Tim PSPPP dipimpin Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd. Suasana rapat berlangsung akrab dan cair, diselingi candaan ringan antar peserta, namun tetap fokus pada substansi pembahasan. (*)

Reportase: PSPPP
Redaktur: Nur Hayati
Editor Foto: Mualam