![](https://uinsa.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/Ilmu-Politik-UINSA-4-1024x576.png)
Surabaya, 15 Januari 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya turut serta dalam seminar “SETI: Energy Transition” yang diselenggarakan secara hybrid oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE). Seminar ini berlangsung di Hotel Ayana, Jakarta, dan juga diikuti secara daring melalui platform Zoom.
Acara ini menjadi momentum penting dalam penguatan kerja sama antara Indonesia dan Jerman dalam program Transisi Energi Industri Melalui Instalasi Teknologi Rendah Karbon. Beberapa mitra internasional yang turut berpartisipasi dalam kerja sama ini antara lain GIZ CERAH, IESR, WRI, LPEM FEB UI, dan Fraunhofer. Fokus utama dari seminar ini adalah membahas strategi peningkatan efisiensi energi dalam menghadapi ancaman kelangkaan bahan bakar fosil di masa depan melalui penerapan konsep Net Zero Emission.
Pemerintah Jerman, bersama lembaga internasional lainnya seperti Planet University, menyatakan kesiapan mereka untuk membantu Indonesia dalam upaya dekarbonisasi industri. Pihak EBTKE menargetkan pengurangan emisi hingga 95% pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat, dengan transisi energi dari sumber berbasis fosil menuju energi rendah karbon.
Topik Pembahasan di Seminar SETI
Dalam sesi diskusi seminar, beberapa topik utama yang dibahas meliputi:
- Energy Transition Pathway for Industry: Increasing Indonesian Industrial Capacities for a Sustainable Energy Transition.
- The Role of Energy Audit to Identify Potential.
- Electricity Metering for a Sustainable Electric System.
Seminar SETI bertujuan untuk mempercepat transisi energi melalui intervensi berbasis tiga pilar utama, yaitu:
- Kebijakan energi berkelanjutan.
- Inovasi dan demonstrasi teknologi rendah karbon.
- Pendanaan energi berkelanjutan.
Persiapan Indonesia untuk ASEAN Energy Awards 2025
Selain berpartisipasi dalam seminar SETI, Direktorat Konservasi Energi juga bersiap untuk mengikuti ASEAN Energy Awards (AEA) 2025. Dalam kompetisi bergengsi ini, terdapat beberapa subkategori lomba, seperti:
- Efisiensi bangunan (Efficiency Building).
- Penghematan energi di sektor pemerintah.
- Konsistensi dalam efisiensi energi.
- Bangunan ramah lingkungan skala kecil dan menengah (Small & Medium Green Building).
- Bangunan ramah lingkungan skala besar (Large Green Building).
- Bangunan residensial hijau (Green Residential).
- Kategori khusus (Special Submission).
Pada AEA 2025, EBTKE akan mengajukan dua perusahaan Indonesia untuk berkompetisi. Sebelum pengajuan, terdapat beberapa tahapan seleksi, termasuk evaluasi proposal, verifikasi bangunan, serta penyaringan kandidat terbaik.
Kerja Sama dengan Denmark dalam Industrial Simbiosis
Pada 17 Januari 2025, EBTKE juga mengadakan pertemuan dengan Kedutaan Besar Denmark untuk membahas proyek Industrial Symbiosis. Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi energi dan sumber daya di kawasan industri guna mendukung target Net Zero Emission.
Dalam diskusi ini, pihak EBTKE mengajukan beberapa pertanyaan terkait kesiapan tenant di kawasan industri, manfaat implementasi program ini, serta wilayah yang menjadi target proyek. Beberapa kawasan industri yang direkomendasikan dalam proyek ini meliputi:
- Suryacipta
- Lippo Cikarang
- Jababeka
Ketiga kawasan ini dipilih karena memiliki potensi efisiensi energi yang signifikan serta karakteristik industri yang sesuai dengan kriteria proyek. Meski demikian, kerja sama ini tetap terbuka bagi kawasan lain yang memenuhi syarat seperti:
- Mayoritas tenant merupakan industri dengan konsumsi energi tinggi (minimal 4.000 TOE/tahun).
- Adanya subsektor industri Food and Beverage (FnB) yang memungkinkan dilakukan audit energi gratis serta studi kelayakan awal (pre-feasibility study).
Diskusi lanjutan terkait kerja sama ini akan berlangsung pada 17-21 Februari 2025 untuk merinci aspek teknis dan implementasi proyek.
Dokumentasi Kegiatan
- Seminar SETI: Energy Transition – Dihadiri oleh Puan dan Vaneza.
- ASEAN Energy Awards – Dihadiri oleh Puan.
- EBTKE – Kedutaan Besar Denmark – Dihadiri oleh Vaneza.
- EBTKE – Kedutaan Besar Denmark – Dokumentasi tambahan.
Dengan adanya kerja sama internasional ini, diharapkan transisi energi di Indonesia dapat berjalan lebih cepat dan efisien. FISIP UINSA, sebagai bagian dari komunitas akademik yang peduli terhadap isu sosial dan kebijakan publik, terus mendukung inisiatif yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan energi hijau di Indonesia. (FyP)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.