BERLANGSUNG LANCAR, REKTOR APRESIASI PELAKSANAAN SELEKSI BIB 2023 DI UINSA
UINSA Newsroom, Sabtu (29/07/2023); Secara umum pelaksanaan ujian seleksi calon penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) di bawah kendali UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk jenjang S-1 berjalan lancar. Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat dalam menunjang kelancaran pelaksanaan ujian.
“Semoga ikhtiar ini akan menghasilkan penerima beasiswa BIB LPDP Kemenag yang tepat sasaran. Artinya, mereka yang berhasil lolos seleksi benar-benar layak dan memiliki kapabilitas yang memadai untuk menyelesaikan studinya, sesuai pilihan program studi maupun perguruan tinggi yang ditempatinya,” ujar Prof. Muzakki, Rektor yang senantiasa energik di setiap momen.
Perlu diketahui bahwa tahun 2023 ini, UINSA Surabaya melalui Pusat Studi Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) diberi amanah Kementerian Agama RI untuk menyeleksi calon penerima beasiswa BIB Kemenag RI Jenjang S-1. Peserta seleksi adalah mahasiswa S-1 yang sedang mengambil studi di 59 PTKIN di seluruh Indonesia dan calon mahasiswa S-1 kelas PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Seleksi ini merupakan tahap kedua dari seluruh rangkaian kegiatan seleksi, sebelum peserta dinyatakan berhak mendapatkan beasiswa. Seleksi tahap pertama–seleksi administrasi–dilakukan tim BIB LPDP Kemenag RI, diikuti 5.137 peserta. Pada tahapan tersebut, berhasil lolos 2.619 peserta yang berhak mengikuti ujian Bakat Scholastik dan Psikotes yang diamanahkan kepada UINSA Surabaya dalam proses seleksinya.
Pada pelaksanaan ujian, muncul pertanyaan-pertanyaan yang masuk helpdesk panitia, dan rata-rata relatif ringan. Misalnya “Boleh nggak saya ijin ke toilet?” “Apa boleh saya menggunakan kertas coretan?” “Kalau sudah selesai apa bisa keluar?” tutur Ahmad Hanif Asyhar, Sekretaris panitia seleksi dari PSPPP UINSA Surabaya yang serius memantau di laman chat peserta.
Terkait soal, pertanyaan yang banyak diajukan peserta di antaranya, “Soalnya kok sulit pak?” atau “Waktunya kurang,” kata Hanif sambil tersenyum kecil.
Namun, ada beberapa gangguan yang cukup merisaukan peserta ketika pelaksanaan di lapangan. Yang paling dominan adalah kesulitan login ke aplikasi. Ternyata setelah ditelusuri kasus ini, penyebabnya mereka tidak mengikuti uji coba yang disiapkan panitia di hari sebelumnya (Jumat, 28-7-2023).
Kepanikan para peserta yang mengalami kasus ini, akhirnya menyita perhatian dan kesabaran para pengawas. Seperti yang dialami, Yuliati – salah satu pengawas yang sering menghela nafas panjang karena sering menghadapi peserta yang mengalami ini.
Di beberapa wilayah juga terjadi pemadaman listrik, sehingga membuat panik peserta. Mereka takut hasil kerjanya hilang atau waktunya berkurang. “Menyikapi kasus ini, panitia langsung memberikan penjelasan bahwa semua hasil kerjanya tersimpan di sistem,” ujar A. Yusuf, penanggung jawab aplikasi. Langkah ini sigap diambil untuk mencegah kepanikan peserta yang berlarut-larut.
“Kita berdoa bersama agar pelaksanaan ujian hari ini berjalan lancar, termasuk mereka yang mengalami cobaan pemadaman listrik atau kendala jaringan internet,” kata Prof. Kusaeri, Ketua PSPPP UINSA Surabaya ditemui ketika istirahat makan siang.