
Surabaya, 4 Juni 2025 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menjadi saksi sebuah ujian disertasi tertutup yang memikat perhatian civitas akademika. Zakki Abd. Razak Akhmad, kandidat doktor Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam dan penerima beasiswa dari Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur, mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Ideologi Pendidikan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dan Implementasinya pada Pondok Pesantren Alumni di Jawa Timur.”
Penelitian ini menelusuri secara komprehensif konstruksi, transmisi, dan implementasi ideologi pendidikan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani di tiga pesantren alumni yakni Pondok Pesantren Nurul Haromain Pujon, Darullughah Wadda’wah Bangil, dan Darul Amin Pamekasan. Dengan fokus pada transformasi nilai-nilai profetik taʿlīm, tarbiyah, tazkiyah, dan tasawuf akhlāqī ke dalam sistem pendidikan pesantren melalui pendekatan holistik dan integratif. Disertasi ini menggarisbawahi pendekatan holistik dan integratif yang menjadi ciri khas pendidikan Sayyid Muhammad Al Maliki.
Sidang disertasi ini dipimpin oleh Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag. selaku ketua ujian, dengan promotor Prof. Dr. H. Ah. Zakki Fuad, M.A., dan co-promotor Prof. Dr. H. M. Yunus Abu Bakar, M.Ag. Hadir pula jajaran penguji dengan otoritas ilmiah yang tinggi. Penguji eksternal Prof. Dr. Abd. Halim Subahar, MA, memberikan apresiasi mendalam terhadap kontribusi disertasi ini dalam mengintegrasikan kurikulum sufistik berbasis adab dan wirid, ke dalam kerangka pendidikan Islam kontemporer. Beliau juga menyampaikan harapan agar disertasi ini dapat diterbitkan menjadi buku, karena dianggap sangat potensial untuk menjadi tambahan khazanah keilmuan yang penting dan menarik dalam dunia pendidikan Islam.
Penguji internal lainnya, yaitu Prof. Dr. Zakki Fuad, Dr. Abdur Rohman, M.Ud., Dr. Ikhsan Kamil Sahri , M.Pd., dan Dr. Hj. Hanun Asrohah, M.Ag., turut memberikan catatan kritis dan apresiasi atas kedalaman kajian, relevansi metodologi, dan kontribusi teoretik dari disertasi ini.
Para penguji mencatat bahwa disertasi ini menutup kesenjangan penting dalam kajian pendidikan Islam, khususnya dalam hal implementasi ideologi pendidikan Sayyid Muhammad oleh para alumni beliau yang mendirikan pesantren-pesantren besar di Jawa Timur. Ketiga pesantren alumni yang dikaji menampilkan model yang beragam namun berpijak pada nilai-nilai yang sama.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, desain multisitus, dan paradigma fenomenologis-naturalistik, penelitian ini melibatkan observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi terhadap manuskrip dan kurikulum pesantren. Teori-teori utama yang mendasari kajian ini mencakup konsep ta’dīb (Syed M. Naquib al-Attas), malakah dan tadarruj (Ibn Khaldun), serta teori transmisi keilmuan Islam klasik (George Makdisi).
Salah satu poin penting yang ditonjolkan dalam ujian ini adalah kemampuan disertasi untuk memformulasikan kerangka pendidikan Islam alternatif yang berakar kuat pada tradisi klasik namun responsif terhadap tantangan zaman modern. Dengan mengedepankan integrasi ilmu, amal, dan akhlak dalam satu kesatuan sistem pendidikan, disertasi ini tidak hanya menawarkan kritik terhadap model pendidikan sekuler, tetapi juga memperkaya paradigma pendidikan Islam berbasis adab dan spiritualitas.
Sidang ini ditutup dengan rekomendasi agar disertasi ini dilanjutkan ke tahap ujian terbuka, setelah penyempurnaan minor. Karya ini dinilai memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan epistemologi pendidikan Islam dan meneguhkan posisi pesantren sebagai pusat pewarisan nilai-nilai profetik dalam lanskap keislaman Indonesia kontemporer.