Berita

SUGENG TINDAK, PROF. NININ!

UINSA Newsroom, Selasa (07/03/2023); Duka mendalam menyelimuti Keluarga Besar UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, atas berpulangnya Prof. Dr. Hj. Rr. Suhartini, M.Si., pada Selasa, 07 Maret 2023 pukul 00.10 WIB. Guru Besar Bidang Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UINSA Surabaya tersebut berpulang di usia ke-65 tahun setelah perjuangannya melawan sakit leukimia yang diderita.

Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., di hadapan keluarga dan kolega usai shalat jenazah di Masjid Raya Ulul Albab Kampus A. Yani UINSA Surabaya menyampaikan duka mendalam. “Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian. Setiap jiwa pasti akan kembali kepada Allah SWT. Tapi tetap saja kematian meninggalkan duka,” ujar Prof. Muzakki.

Prof. Ninin-panggilan akrab Almarhumah, menurut Rektor, adalah sosok guru dan ibu bagi banyak dosen dan mahasiswa UINSA Surabaya. Dedikasi, loyalitas, serta pribadi hangat Almarhumah menjadikan Prof. Ninin dekat dengan banyak pegawai maupun civitas akademika UINSA Surabaya.

“Pukul 24 lewat sekian detik, kabar meninggalnya beliau bukan saja duka bagi Pak Kyai Khusnul Rofiq, bukan duka bagi putra-putri beliau dan seluruh keluarga, tapi juga duka kami semua,” terang Prof. Muzakki berduka.

Rektor menegaskan, bahwa kemuliaan pengabdian Prof. Ninin semasa hidup akan senantiasa menjadi bagian dari kemuliaan UINSA Surabaya. Rektor juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga, jika selama Almarhumah berkhidmat, UINSA Surabaya masih terdapat banyak kekurangan ataupun hal yang melukai.

“Hari ini kita kehilangan salah satu dari Guru Besar Terbaik yang dimiliki UIN Sunan Ampel Surabaya. Dan hari ini mari kita lepas bersama-sama kapundhut-nya beliau untuk menuju ke Haribaan Allah SWT,” tukas Prof. Muzakki.

Terdapat dua wasiat yang disampaikan Almarhumah, sebagaimana disampaikan suami, KH. Khusnul Rofiq. Pertama, bahwa Almarhumah memohon agar dimintakan maaf atas seluruh ucapan dan perilaku selama hidup. Kedua, Almarhumah ber-amanah agar seluruh buku-buku milik Almarhumah diwakafkan ke UINSA Surabaya.

“Inilah barangkali yang diinginkan Almarhumah, masuk IAIN Sunan Ampel Surabaya dan keluar dari UIN Sunan Ampel Surabaya bi khusnil khotimah,” tukas KH. Khusnul Rofiq.

Usai dishalatkan di Masjid Raya Ulul Albab, jenazah kemudian dimakamkan di Kompleks Pemakaman Mbah Ratu (Morokrembangan) Surabaya. Segenap pegawai dan civitas akademika UINSA Surabaya pun turut serta mengantar jenazah ke peristirahatan terakhir. (Nur /Humas)