Berita

Malang 8 Maret 2025– Dua mahasiswa program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) FISIP Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Siti Aisyah dan Nadiilah Agatha Nasywaa, turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Kajian yang diselenggarakan di Ruang Rapat Balitbangda Lantai 7, Jl. Panji No. 158 Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin (13/01/2025). Kehadiran mereka didampingi oleh Kepala Bidang Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Hartono.

Rakor ini dibuka oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Malang, Dr. Ricky Meinardhy, pada pukul 09.00 WIB. Dalam sambutannya, Ricky menekankan pentingnya Rakor ini sebagai langkah awal pelaksanaan program Penelitian dan Pengembangan Daerah, khususnya di bidang ekonomi. Menurutnya, kajian yang diusulkan harus relevan dan mendesak untuk diteliti lebih lanjut, sehingga dapat segera diimplementasikan dalam bentuk kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Urgensi kajian yang dibahas harus diperhatikan dengan serius. Kita perlu memastikan bahwa hasil penelitian ini bisa menjadi dasar pengambilan kebijakan yang efektif dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung,” ujar Ricky.

Rakor yang berlangsung selama tiga jam ini juga menjadi momen pembelajaran bagi mahasiswa MBKM. Ricky menyampaikan pesan kepada Siti Aisyah dan Nadiilah Agatha Nasywaa tentang pentingnya profesionalisme dan keterampilan multidisipliner dalam dunia pemerintahan.

“Kami di pemerintahan dituntut untuk profesional dan multitalenta. Kalian harus memahami itu. Seperti dokter UGD yang tahu banyak hal meskipun hanya di permukaan. Begitu pula pejabat pemerintahan, meskipun fokus pada bidang tertentu, tetap harus memahami berbagai aspek,” jelas Ricky.

Dalam Rakor ini, dibahas dua topik utama. Pertama, “Urgensi Kajian Pergerakan Tanah dan Mitigasi Bencana Kabupaten Malang” yang menjadi perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), khususnya di kawasan Malang Selatan. Kedua, “Urgensi Kajian Rencana Pengembangan Kawasan Singhasari Menjadi Pusat Budaya dan Seni” yang menjadi fokus Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Ricky menegaskan bahwa hasil kajian ini harus disusun dalam bentuk policy brief dengan rekomendasi yang dapat segera diimplementasikan oleh pemerintah daerah. Di akhir sesi, mahasiswa MBKM diberi kesempatan untuk mengajukan pendapat dan pertanyaan terkait topik yang dibahas.

Partisipasi mahasiswa MBKM FISIP UINSA dalam Rakor ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis dan wawasan mendalam terkait proses perumusan kebijakan berbasis penelitian di tingkat daerah. (SA/FyP)


Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.