Berita

Di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia kampus, terdapat sosok mahasiswa yang menginspirasi dengan keterlibatannya dalam aktivisme sosial. Ia adalah Sofiatun Nikma, mahasiswi prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2021 yang mampu berbaur dengan beragam orang dan berperan sebagai agen perubahan positif di lingkungannya. Pada 2023 dinobatkan sebagai “Aktifis Sosial Terbaik” dalam ajang Gus/Ning prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Sofia sangat aktif dalam beragam organisasi dan kegiatan, terutama yang bergerak di bidang sosial, di antaranya, menjadi peserta fully funded di Lintang Nusantara (2023), peserta special funded di Ruang Aksi Batch 1&2 (2023), fasiliator di NGO Ekspedisi Ruang Aksi Milenial (2023-sekarang), anggota divisi relation di Human Initiative Jawa Timur (2023-2024), Wakil koordinator di National Vouth Inspiration Chapter Surabaya (2023-2024), dan Duta Aksi Nusantara Batch 3 sekaligus menjadi anggota divisi nusantara (2023- sekarang).

Dari berbagai komunitas tersebut, Sofia telah terlibat pada sederet pengalaman kerelawanan di lintas provinsi. Seperti relawan NGO Lintang Muda Mengabdi #1, anggota divisi kesehatan, Cipasung Majalengka Jawa Barat (2022); relawan NGO Ekspedisi Ruang Aksi Milenial #1, koordinator devisi pendidikan, Gombengsari Banyuwangi Jawa Timur (2022); relawan NGO Ekspedisi Ruang Aksi Milenial #2, anggota devisi sosial lingkungan, Kelating Tabanan Bali (2022), relawan bersih pantai dalam peringatan “Hari Peduli Sampah Nasional”, Benteng Suramadu Kenjeran Surabaya (2023), serta fasiliator divisi pendidikan Ekspedisi Ruang Aksi Milenial Batch #4 (2024).

Dalam kegiatan volunteer itu Sofia dan timnya menginisiasi berbagai kegiatan menarik. Di antaranya menggelar outing class dan memaparkan wawasan kebangsaan di berbagai sekolah di Cipasung, Jawa Barat, menanam mangrove di Tabanan, Bali, membuat plang-plang edukasi mengenai pengolahan sampah serta turut serta membersihkan pantai dalam peringatan “Hari Peduli Sampah Nasional” di Benteng Suramadu, Surabaya, pada program Human Initiatives yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Surabaya.

Salah satu aksi sosial mengesankan yang dilakukan Sofia adalah program berbagi iftar dan kerudung di Kandangan, Kediri, saat menjadi Gus/Ning Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2023. Program tersebut merupakan program kolaborasi antara Gus/Ning Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dengan Human Initiative Jawa Timur dan juga mahasiswa Keperawatan UNAIR yang disponsori oleh kerudung Rabbani.

Aktifitas sosial  program berbagi iftar di Kandangan, Kediri (Sumber: Dokumen Pribadi)

Tidak semua mahasiswa tertarik aksi-aksi sosial atau menjadi aktivis sosial karena padatnya jadwal. Banyaknya tugas kuliah membuat sebagian mahasiswa memilih untuk tidak terjun menjadi aktivis sosial karena keterbatasan waktu atau kekhawatiran tidak bisa membagi waktu kuliah. Namun berbeda dengan Sofia yang mengaggap bahwa ilmu yang didapatkan di dunia kampus atau teori saja itu tidak cukup. Ia memutuskan untuk terjun ke lapangan melalui kegiatan-kegiatan sosial demi menambah pengetahuan, pengalaman, relasi serta membagikan ilmu yang didapat saat di kampus.

“Dalam melakukan kegiatan sosial saya merasa dapat menambah pengetahuan, menambah relasi, dan menurut saya, terjun ke lapangan untuk melakukan kegiatan sosial, dapat membagikan ilmu yang telah saya dapatkan di kampus. Implementasi khoirunnas anfauhum linnas dapat dilakukan dengan mengabdikan diri kepada masyarakat, menyalurkan pengetahuan kepada masyarakat dan menjadi bermanfaat kepada orang lain. Saya juga menyukai hal baru, saya belajar hal baru dari mana dari kegiatan sosial tersebut,” ungkap Sofia

Dari beragam aktivitas sosial tersbeut banyak sekali yang di dapatkan Sofia dari bagaimana menghadapi dan berinteraksi dengan masyarakat dengan berbagai karakter, me-manage waktu antara kuliah dengan dunia kerealawan dan masih banyak lagi. “Banyak hal yang saya temukan dalam melakukan kegiatan sosial, seperti bagaimana menghadapi masyarakat dengan berbagai karakter, bagaimana menyalurkan pengetahuan kita agar bisa ditangkap, dipahami, hingga dipraktikkan oleh masyarakat, juga bagaimana berelasi dengan masyarakat. Masyarakat merupakan wadah penerapan atas ilmu yang telah didapatkan dari kampus, sehingga banyak hal yang bisa dipetik dari ikut kegiatan sosial atau menjadi relawan. Di masyarakat saya juga belajar tentang problem solving, kerja tim, kemudian saya juga menemukan time management antara dunia kuliah dengan dunia kerelawanan. Dan masih banyak hal positif lainnya,” ujar Sofia.

Duta Aksi Nusantara Jawa Timur 2023 (Smber: Dokumen Pribadi)

“Menurut saya, pengalaman yang paling berkesan selama menjadi mahasiswa adalah terjun sebagai relawan atau terjun di dunia ke volunteer yang mana di sana saya belajar tentang arti bersyukur, menjadi manusia dan memanusiakan manusia. Selain itu, saya juga pernah mengabdikan diri menjadi perwakilan Duta Aksi Provinsi Jawa Timur, di situ saya belajar banyak hal, dari public speaking, problem solving, berbagai ilmu bahasa, budaya, dan adat dari masing masing daerah,” tambahnya. (Shinta Nuriyah Hadiana – Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat)