Berita

Surabaya, 22 November 2024 – Dalam rangka mendukung program Sastra Masuk Kurikulum yang diluncurkan Kemendikbudristek, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Penguatan Literasi Anak Melalui Cerita Fantasi.” Bertempat di MI Wachid Hasyim Surabaya, kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh siswa kelas 4 dan 5 sebagai bagian dari upaya menumbuhkan minat baca sejak dini.

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (22/11) ini dipandu oleh fasilitator mahasiswa, yaitu Nailiy Nur Sa’adah, Nafishatul Fitriana, Leonita Dwi Aprilianti, Lailyatur Rosyidah, Elsa Rifa’atul Dewi, Hilda Auliya Maghfiroh, dan Jovikha Tsania Tasikha. Melalui pendekatan interaktif seperti pemaparan materi, penceritaan kisah fantasi, dan permainan edukatif, kegiatan ini berhasil menggugah semangat siswa terhadap dunia sastra.

Cerita fantasi dipilih sebagai media utama dalam kegiatan ini karena mampu merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak. Siswa diajak menjelajahi dunia yang penuh keajaiban, yang diharapkan dapat memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, permainan dan diskusi yang melibatkan siswa secara aktif turut memperkuat pemahaman mereka tentang pesan dalam cerita fantasi yang disampaikan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran literasi di lingkungan sekolah. MI Wachid Hasyim Surabaya dipilih sebagai lokasi kegiatan karena komitmennya dalam mendukung program literasi Kemendikbudristek. “Budaya literasi di kalangan generasi muda masih memerlukan dorongan yang kuat. Dengan kegiatan ini, kami berharap siswa tidak hanya lebih mencintai membaca tetapi juga memiliki keterampilan seperti berpikir kritis, inovasi, dan kolaborasi,” ujar salah satu fasilitator, Nailiy Nur Sa’adah.

Sejalan dengan peluncuran program Sastra Masuk Kurikulum oleh Kemendikbudristek pada Mei 2024, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menanamkan kecintaan terhadap sastra Indonesia sejak dini. Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan literasi yang dikombinasikan dengan pendekatan kreatif dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan minat baca dan keterampilan berpikir kritis siswa.

Selama kegiatan berlangsung, siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan dengan semangat mengikuti berbagai permainan edukatif. “Kami senang sekali bisa ikut kegiatan ini. Ceritanya seru dan permainannya menyenangkan,” ujar salah seorang siswa.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi siswa, tetapi juga bagi para mahasiswa fasilitator. Dengan mengaplikasikan teori yang dipelajari di kelas dalam kegiatan nyata, para mahasiswa belajar banyak tentang tantangan dan peluang dalam pendidikan literasi anak.

Diharapkan kegiatan semacam ini terus berlanjut sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya dalam membangun generasi muda yang literat dan mencintai bahasa serta sastra Indonesia.