Bojonegoro – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dari Program Studi Sastra Indonesia dan Sejarah Peradaban Islam melakukan kegiatan kolaboratif dalam bentuk penelusuran arsip sejarah biografi Bupati Bojonegoro. Kegiatan ini didampingi oleh Kepala Bidang Arsip Bojonegoro, yang bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan jejak kepemimpinan Bupati Bojonegoro dari masa ke masa sebagai bentuk dari pelestarian sejarah lokal dan penguatan literasi arsip di kalangan akademisi muda.
Penelusuran ini dilaksanakan pada Rabu, 30 April 2025 dengan mengunjungi dua instansi penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Pertama kunjungan dilakukan ke Kantor Pemkab Bojonegoro, dilanjutkan dengan kunjungan ke Dinas Sosial Bojonegoro. Dalam kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan melakukan wawancara langsung dengan Kepala Bagian Umum di lingkungan Pemkab.
Wawancara tersebut menggali informasi tentang daftar nama-nama Bupati Bojonegoro dari masa awal kepemimpinan hingga pejabat yang menjabat saat ini. Fokus utama diarahkan pada biografi Bupati yang memimpin masyarakat Bojonegoro mulai abad ke-18 sampai saat ini, serta bagaimana catatan-catatan sejarah tersebut disimpan dan diakses melalui sistem kearsipan resmi. “Arsip merupakan aset intelektual dan historis yang memiliki nilai penting dalam menjaga memori kolektif daerah,” ujar Kepala Bidang Umum Pemkab. Ia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan dalam upaya menjaga dan memanfaatkan arsip sebagai sumber pembelajaran sejarah yang otentik.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan pendekatan keilmuan sastra yang mengedepankan penalaran kritis dan narasi historis. Dari perspektif historis, Islam menekankan pentingnya dokumentasi dan pemeliharaan jejak peradaban. Diharapkan hasil dari penelusuran arsip ini akan dikembangkan menjadi karya ilmiah, artikel sejarah populer, atau dokumenter edukatif yang bisa diakses oleh masyarakat luas.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk konkret dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk menyerap dinamika sosial-historis yang sesungguhnya.