Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) kembali mencatatkan prestasi membanggakan dari mahasiswanya dalam bidang non akademik. Mohammad Azril Rizqi Ramadhani atau yang kerap disapa Azril, merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) semester 2. Ia berhasil meraih juara 1 “Tanding Kelas E Dewasa Putra” dalam ajang Kejuaraan Pencak Silat Pelajar championship 2025 yang diselenggarakan pada 10-11 Mei 2025 di Gor Saka, Bangkalan, Madura. Keberhasilan ini tentu menjadi bukti nyata bahawa mahasiswa tidak hanya mampu unggul di bidang akademik, melainkan juga dapat menorehkan prestasi yang gemilang dalam bidang minat dan bakat.
Meski masih tergolong mahasiswa baru, Azril menunjukkan dedikasi yang luas biasa terhadap bidang olahraga yang ditekuninya. Ia ternyata telah menekuni pencak silat sejak duduk di bangku kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hobi yang telah ia jalani selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil yang gemilang.
Kejuraan ini bukan yang pertama kali ia dapat. Prestasi yang pernah ia dapat di antaranya Juara 1 Qomaruddin Cup II Kategori Tanding Kelas F Remaja se-Jawa Timur 2023, juara 1 ASTA Championship se-Jawa Timur 2023, Juara 1 Kejurprov IBCA IMMA se-Jawa Timur 2023, Juara 3 MFQ Porseni Kab Gresik 2023, Juara 2 Kategori Tanding Kelas D Dewasa Challenge Competition 2024 (UNESA), Juara 1 Pencak Silat Tanding Kelas D Dewasa di Kejuaraan Sakera Championship se Nasional 2024, dan Juara 1 Pencak Silat Kategori Tanding Kelas D Dewasa Putra di Kejuaraan Pencak Silat SLC SUP se-Jawa Timur 2025.
Meski begitu, persiapan yang ia lakukan menjelang kejuaraan tidak bisa dianggap main-main. Ia meningkatkan porsi latihan, menjaga pola makan dan tidur, memperbanyak doa, dan yang tak kalah penting yakni meminta restu kepada kedua orang tuanya.
“Kalau saya dalam satu minggu latihan dua kali. Tapi ketika mau memasuki masa kejuaraan, saya tambah porsi latihan mandiri di asrama,” jelas Azril. Ia juga menegaskan bahwa kejuaraan ini tidak menggangu kuliahnya. Karena kuliah merupakan prioritas yang utama baginya. Oleh karena itu, ia cermat dalam mengatur waktu agar tidak menganggu kewajibannya sebagai mahasiswa. “Saya cari waktu yang kosong lalu berlatih secara mandiri disela-sela itu,” tambahnya.
Mahasiswa asal Gresik ini sempat mengalami cedera sebelum pertandingan, yang sempat membuatnya pesimis. Namun rasa percaya diri yang kuat menjadi kunci ia bisa bangkit dari keraguannya. “Saya yakin saya bisa, jadi yakin pada diri sendiri itulah yang membuat saya bisa mengatasi masalah tersebut,” tuturnya.

Saat Pertandingan Pencak Silat Berlangsung (Sumber: Dokumen Pribadi)
Saat akhirnya dinyatakan sebagai Juara 1, Azril merasa senang, tapi ia tidak larut dalam kesenangannya. Justru ia mulai mengevaluasi diri karena merasa masih ada kesalahan yang ia buat saat final. Bagi Azril, kemenangan bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang menuju pengembangan diri.
Mahasiswa berprestasi ini juga memberikan pesan untuk mahasiswa lain yang ingin berprestasi di bidang non-akademik. “Tetap semangat, fokus pada tujuanmu, apa yang ingin kamu capai. Karena prestasi yang baik sekarang bukan hanya akademik melainkan juga non-akademik,” tegasnya.
Prestasi yang diraih Azril menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa tidak harus terpaku pada nilai akademik semata. Dunia perkuliahan seharusnya menjadi ruang untuk mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, termasuk olahraga dan seni. Fakultas pun diharapkan terus memberikan dukungan terhadap mahasiswa-mahasiswa berprestasi di luar kelas agar semakin termotivasi untuk mengharumkan nama kampus dan fakultas.
Dengan semangat, ketekunan, dan komitmen yang tinggi, Azril telah membuktikan bahwa keberhasilan adalah miliki mereka yang mau berjuang dan tidak pernah berhenti belajar.
Penulis: Siti Uswatun Khasanah
Editor: Khalimatu Nisa