Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (ELED FTK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sukses mengadakan Research Discussion Forum (RDF) seri ke-33 secara daring melalui Zoom Meeting pada hari Jumat, 24 Januari 2025. Kegiatan yang dimoderatori oleh Fahmy Imaniar, M.Pd., ini menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai universitas, termasuk dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan.
Acara ini dibuka oleh Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa, Afida Safriani, Ph.D., yang memberikan apresiasi tinggi terhadap topik riset yang diangkat. “Kegiatan RDF yang kami lakukan secara konsisten ini bertujuan untuk memperkuat budaya akademik dan berbagi ilmu. Saya sangat bangga dengan topik yang dibahas hari ini, tidak hanya relevan tetapi juga telah berhasil dipublikasikan dalam jurnal SINTA 4.
Diskusi ini mengangkat topik menarik, yakni “The Use of Mobile Legends to Facilitate English Narrative Writing Skills Development: Students’ Perceptions.” Presentasi disampaikan oleh Ahmad Ilham Qothrunnada, mahasiswa ELED yang juga peserta International PLP/KKN 2023, bersama dengan Dr. Siti Asmiyah, M.TESOL., dosen sekaligus Sekretaris FLSLC. Keduanya berbagi pengalaman dan hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Dr. Siti Asmiyah dan Ahmad Ilham Qothrunnada menjelaskan metodologi penelitian yang melibatkan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Partisipan penelitian terdiri dari 15 siswa SIKL yang aktif bermain Mobile Legends. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan unsur-unsur gim dalam pengembangan keterampilan menulis naratif.
Penelitian ini menemukan bahwa Mobile Legends membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan mengorganisasi teks naratif, mengembangkan ide, serta memperbaiki koherensi dan kohesi tulisan. “Fitur-fitur seperti heroes dan settings dalam gim ini memungkinkan siswa lebih mudah memvisualisasikan karakter, konflik, dan penyelesaian masalah dalam cerita mereka,” jelas Ilham. Temuan lainnya menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan karakter, latar, dan konflik secara efektif. Selain itu, koherensi teks juga meningkat berkat penggunaan kosakata yang lebih baik dan alur narasi yang lebih terstruktur.
Sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif. Tiga penanya memberikan pandangan dan pertanyaan yang memantik diskusi mendalam. Pertanyaan pertama datang dari Ibu Ustaza, seorang dosen Universitas Muhammadiyah Malang, yang menanyakan kriteria pemilihan partisipan penelitian. Ahmad Ilham menjelaskan bahwa siswa dipilih berdasarkan minat tinggi terhadap gim Mobile Legends serta kemampuan awal menulis naratif yang bervariasi.
Pertanyaan kedua diajukan oleh Ibu Nafi dari MTs Negeri 2 Sidoarjo. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi selama penelitian berlangsung. Menanggapi hal tersebut, Dr. Siti Asmiyah menjelaskan bahwa tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara hiburan dan pembelajaran. “Kami harus memastikan siswa tidak hanya fokus bermain gim tetapi juga mencapai tujuan pembelajaran,” ungkapnya.
Pertanyaan terakhir disampaikan oleh Ahmad Syarif Hidayatullah, seorang mahasiswa yang menyoroti potensi dampak toxic community dalam gim Mobile Legends. Ahmad Ilham merespons dengan menekankan pentingnya bimbingan guru atau fasilitator untuk meminimalkan pengaruh negatif. “Kami juga mencoba menanamkan nilai-nilai positif seperti kerja sama tim dan komunikasi efektif melalui kegiatan ini,” ujarnya.
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Rakhmawati M,Pd menyampaikan apresisasi kepada presenter dan peserta yang antusias hadir dan berharap agar diskusi ilmiah seperti ini dapat terus berlanjut. Pada form evaluasi, beberapa peserta menginginkan adanya RDF yang dilakukan secara luring. Hal ini menunjukkan antusiasme peserta terhadap kebermanfaatan RDF. Mereka berharap program RDF ini dapat dilanjutkan dan membawa inspirasi bagi yang mengikutinya.
Dengan tema yang kreatif dan diskusi yang kaya akan wawasan, RDF Seri ke-33 ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan inovatif dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Selain menginspirasi peserta, acara ini juga membuka peluang baru dalam penelitian berbasis pendidikan. (RS)