Berita
PSGA UINSA Ikuti Rembug Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

Lp2m report: Kamis, 8 September 2022. Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Universitas Negeri Surabaya menggelar Rembuk Nasional dengan tema Habituasi Nilai Nir Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan. Hadir dalam rembuk nasional ini Prof. Alimatul Qibtiyah, Ph.D komisioner Komnas Perempuan RI, perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, K.H Iffatul Lato’if Ketua PW RMI NU Jatim, dan Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag Ketua Satgas PPKS Unesa.

Kekerasan Berbasis Gender Berdasarkan Bentuknya, menurut Prof. Alimatul Qibtiyah, Ph.D, ada empat, yakni fisik, psikis, ekonomi dan seksual. Data Komnas Perempuan dan Data Layanan 2021 menunjukkan bahwa kekerasan fisik paling banyak terjadi yakni 30%. Sedangkan untuk kekerasan psikis sejumlah 29% dan kekerasan seksual sebanyak 29% dari jumlah semuanya 16.162 responden. Sedangkan narasumber dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa diantara penyebab terjadinya kekerasan seksual di sekolah adalah cara berpikir yang tidak setara dan adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang.

Forum rembuk nasional ini dihadiri oleh beberapa unsur institusi, antara lain PSGA Unesa, PSGA Uinsa, dan beberapa PSGA perguruan tinggi lainnya, Guru, Guru Bimbingan Konseling, perangkat sekolah di lingkungan SMA, SMK di Surabaya dan sekitarnya. jalannya diskusi dalam forum ini sangat hangat dan meriah kala para guru bercerita perihal kejadian kekerasan seksual yang terjadi di sekolah masing-masing. Hampir rata, semua sekolah tingkat SMA di Jawa Timur belum mempunyai tim tersendiri semacam Satgas PPKS. Mereka semua sebenarnya menginginkan hal tersebut. Diskusi juga semakin ramai saat mereka bertukar pikiran untuk solusi atas kasus di masing-masing sekolah. Dengan adanya forum ini, diharapkan semua civitas akademika di lingkungan lembaga pendidikan bisa mendapatkan pencerahan tentang bagaimana cara pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, yang pada akhirnya akan menekan angka tiga dosa besar dunia pendidikan yang salah satunya adalah kekerasan seksual.(tim psga uinsa)