Berita

Kelelahan akademis (academic burnout) pada mahasiswa telah menjadi isu yang semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan akademik yang dihadapi mahasiswa, yang sering kali mengakibatkan dampak negatif pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Menurut penelitian oleh Salmela-Aro & Upadyaya (2016), academic burnout dapat termanifestasi dalam bentuk perasaan kelelahan yang berkelanjutan, depersonalisasi terhadap tugas-tugas akademik, serta penurunan motivasi dan keterlibatan dalam proses belajar.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kelelahan akademis (academic burnout) dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik mahasiswa, serta prestasi akademis mereka. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelelahan akademis antara lain tekanan untuk mencapai standar akademis yang tinggi, kesulitan dalam menyeimbangkan waktu antara tugas-tugas akademis dan kegiatan lainnya, konflik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta kurangnya dukungan sosial.

Dampak dari academic burnout ini dapat sangat merugikan, baik secara individu maupun secara kolektif. Sebuah studi oleh Levecque, Anseel, De Beuckelaer, Van der Heyden, & Gisle (2017) menemukan bahwa mahasiswa yang mengalami burnout cenderung mengalami penurunan kinerja akademik, peningkatan absensi kuliah, dan bahkan risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi institusi pendidikan dan pihak terkait untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap academic burnout serta mengembangkan strategi intervensi yang efektif. Penelitian oleh Zhang, Gan, & Cham (2018) menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tingkat stres, kurangnya dukungan sosial, dan ketidakseimbangan antara tuntutan akademik dan kehidupan pribadi merupakan prediktor utama dari kejadian academic burnout pada mahasiswa.

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya adalah salah satu perguruan tinggi yang memiliki lingkungan akademik yang unik, di mana mahasiswanya berada dalam konteks pendidikan tinggi yang berbasis pada nilai-nilai Islam. Namun, seperti halnya perguruan tinggi lainnya, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya juga rentan terhadap academic burnout yang disebabkan oleh tekanan akademik, tuntutan kinerja, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan mereka.

Dengan demikian Pusat Konseling Lembaga Penjamiman Mutu UIN Sunam Ampel Surabaya tergerak untuk melakukan penelitian tentang academic burnout pada mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi referensi tentang kondisi kesehatan mental mahasiswa, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang berharga bagi pihak administrasi dan pengambil kebijakan di UIN Sunan Ampel Surabaya untuk mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa, meningkatkan sistem dukungan, dan mengembangkan program-program yang dapat membantu mencegah dan mengatasi academic burnout.

Penelitian tentang academic burnout mahasiswa dilakukan dengan metode survey dengan menggunakan skala School Burnout Inventory dikembangkan oleh Salmela-Aro & Näätänen (2005), yang sudah diadaptasi pada bahasa Indonesia. Skala ini terdiri dari 9 aitem, dengan berdasar pada tiga indikator, yaitu: (1) kelelahan emosional di sekolah, (2) sinisme terhadap makna sekolah, dan (3) perasaan tidak mampu di sekolah. Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya sejumlah 2392 melakukan pengisian pada https://my.uinsa.ac.id/index pada menu https://survey.uinsa.ac.id/. Adapun hasil dari penelitian survey academic burnout menunjukkan bahwa :

  1. Secara umum masih ada 45% mahasiswa yang rentan mengalami academic burnout
  2. Sebesar 60% lebih mahasiswa mengalami burnout/kelelahan emosional karena tugas kuliah
  3. Sebesar 60% lebih mahasiswa memiliki minat positif pada program studi yang dijalani
  4. Sebesar 60% lebih mahasiswa tidak mengalami masalah dalam interaksi sosial                                                                                          Menelaah hasil tersebut, maka mahasiswa memerlukan suatu tempat untuk membantu mereka dalam pengembangan diri, mengatasi problemnya selama menjalani studi. Dengan demikian urgensi keberadaan Pusat Konseling UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan indeks kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis mahasiswa, untuk meraih kemuliaan masa depan.                                                         #pusatkonselinguinsa                                                                                                                                    #mentalhealthindex                                                                                                                                        #psychologicalwell-being