Berita

Komisi Pemilihan Umum Raya Distrik (KOPURWADI) dan Badan Pemilihan Umum Raya Distrik (BAWASRADI) telah melaksanakan kegiatan PEMIRA (Pemilihan Umum Raya) ORMAWA FISIP, mengadaptasi sistem pemilu di Indonesia dengan menghadirkan berbagai partai politik mahasiswa yang siap berkontestasi. Penyelenggaraan PEMIRA ditujukan untuk memfasilitasi para mahasiswa FISIP dalam memilih Ketua baru dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) jurusan, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), dan Senat Mahasiswa (SEMA) FISIP UINSA.

Kegiatan yang seharusnya diadakan pada tanggal 15 Februari 2024 dengan konsep kampanye di kelas-kelas, pada PEMIRA kali ini diadakan dengan memanfaatkan teknologi media sosial yang ada, agar para mahasiswa dapat melihat kreatifitas para kandidat. Syahrul Naufaldy Kurniawan selaku Ketua KOPURWADI menegaskan atas keterlambatan tersebut “Dengan adanya perubahan jadwal PEMIRA ini karena ketidak tahuan, jika kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. Rencana juga pelaksanaanya akan diadakan pencoblosan secara daring. Tetapi hal itu tidak dilaksanakan, karena kecurangan dalam suara akan terjadi.”

Seperti halnya partai politik di Indonesia, partai politik yang diusung oleh mahasiswa FISIP juga sangat dibanggakan dan menjadi incaran oleh para mahasiswa yang ingin berpengalaman ke jenjang yang lebih tinggi lagi dijajaran ORMAWA FISIP, dikarenakan partai tersebut juga menjadi salah satu syarat untuk mendaftar menjadi calon Ketua ORMAWA di FISIP. “Suara partai itu suara tuhan, maka dari itu jika kita masuk partai maka tahu akan alur demokrasi yang sebenarnya”. Ucap Bendahara Umum dari salah satu partai politik di FISIP.

Partai yang sangat di idamkan oleh Mahasiswa FISIP khususnya yang bersaing di dalam Ormawa, ada 2 yakni Partai Revolusi Mahasiswa (PRM) dan Partai Mahasiswa Sejahtera (PMS), kedua partai tersebut sangat antusias dan berambisi dalam memperjuangkan para kadernya untuk menjadi bagian dari Ketua ORMAWA FISIP, tak luput juga memiliki strategi dalam memperjuangkannya, karena hal tersebut sangat penting untuk berebut kursi di senator atau dewan eksekutif. Hal tersebut juga akan didiskusikan oleh ketua partai dan calon yang memenangkan kursi ketua SEMA, DEMA, dan internalnya. “Kita menggait suara-suara dari angkatan 2022 dan 2021, jadi menyasar ke kelas-kelas, sebenarnya strategi semua partai itu sama, yang membedakan hanya target”. Tutur perwakilan dari salah satu partai politik di FISIP.

Terlihat Mahasiswa Ilmu Politik 2021 itu juga berharap agar cara pandang dari mahasiswa FISIP dapat lebih terbuka atas pelaksanaan PEMIRA sehingga penyelenggaraan demokrasi di FISIP dapat terus berjalan. “Saya harap di PEMIRA 2024 ini, siapapun yang menjadi pemenang, bisa menjalankan kabinet-kabinetnya dengan baik tanpa ada hambatan dan sesuai dengan timeline, selain itu juga harus sadar dengan mahasiswa FISIP, memperdulikan dan memperjuangkan hak-haknya.” Pungkasnya (SB/AC)