Berita

UINSA Newsroom, Rabu (19/06/2024); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan, ‘Literasi Digital Perguruan Tinggi Agama Islam’ pada Rabu-Kamis, 19-20 Juni 2024. Kegiatan yang digelar di Gedung GreenSA Inn Sidoarjo ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan serta pemahaman tentang dunia digital.

Ketua Tim Bidang Organisasi dan Kepegawaian (OK), Nanang Kurniawan, S.Sos., M.M., dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini mengundang sebanyak 65 peserta. Terdiri dari unsur pimpinan pada universitas, fakultas, dan pascasarjana, Kabag dan Ketua Tim pada Biro AUPK dan AAKK, serta tenaga kependidikan pada UINSA Surabaya.

Hadir sebagai narasumber pada kesempatan ini, antara lain Dr. Achmad Teguh Wibowo, MT., MTCNA., Kepala Pusat Teknologi Informasi, dan Pangkalan Data (PUSTIPD) UINSA Surabaya serta Tim Still Up Academy. Keduanya dijadwalkan mengisi kegiatan hari pertama, yakni pada Rabu, 19 Juni 2024.

Selanjutnya pada hari kedua kegiatan, dijadwalkan materi bersama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, juga Tim StillUp Academy dalam sesi praktek.

Sementara itu, mewakili pimpinan, kegiatan dibuka langsung, Prof. Dr. Wiwik Setiyani, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK). Dalam sambutannya, Warek AUPK menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari tiga pilar UINSA tahun 2024. Pertama, Internasionalisasi. Kedua, Hilirisasi Digital. Ketiga, Interprising.

Terdapat beberapa manfaat yang bisa diambil dari meningkatnya literasi digital seseorang, menurut Warek AUPK. Pertama, menjadikan seseorang lebih open minded. Karena banyaknya sumber informasi yang ada yang menjadikan seseorang tidak mudah terpengaruh hanya dengan satu sumber informasi.

Kedua, Kritis. Banyaknya sumber informasi juga menjadikan seseorang lebih kritis dalam menanggapi sesuatu hal. Ketiga, fokus. “Kita harus lebih konsentrasi kepada apa yang kita catat, kita praktekkan,” ujar Prof. Wiwik.

Hal lainnya yang juga penting dalam pemanfaatan literasi digital adalah bagaimana memanfaatkan aplikasi digital dengan bijak dan menginspirasi khalayak. “Literasi digital ini bicara tentang banyak hal. Media sosial, penggunaan aplikasi, yang semuanya berbasis digitalisasi,” imbuh Prof. Wiwik.

Namun, disamping literasi digital yang baik dan bijak, lanjut Warek AUPK, penting memiliki kemampuan literasi dasar yakni kemampuan menulis dan membaca. “Mudah-mudahan kita berkontribusi dalam membuat konten positif. Jangan membuat konten yang negatif, yang tidak inspiratif, karena itu akan mengganggu profiling panjenengan semua,” tukas Prof. Wiwik.

KaPUSTIPD, dalam kesempatan penyampaian materi mengisi terkait ‘LITERASI DIGITAL: Pintar Berteknologi Digital.’ Disampaikan KaPUSTIPD, bahwa Literasi Digital adalah Kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan atau mengkomunikasikan informasi secara baik dan bermanfaat.

“Pemahaman yang baik akan literasi digital penting untuk Akses Informasi, Partisipasi Sosial, Keamanan Online, serta Kompetensi Diri,” terang Dr. Teguh.

Materi kedua, terkait Content Creator bersama Yura Bahtiar dari StillUp Academy. Dalam paparannya Yura membagikan banyak tips and trick terkait pengelolaan media sosial. Khususnya untuk kebutuhan promosi perguruan tinggi. (Nur/Humas)

Redaktur: Nur Hayati
Desain Foto: MN. Cahaya
Highlight: Rian