Berita

Perpustakaan

Wednesday, 3 August 2022

Perkuat Kelembagaan, Perpustakaan UINSA dan APPTIS Jatim Selenggarakan Seminar Nasional Penguatan Kelembagaan Perpustakaan PTKI

Selasa, 02 Agustus 2022. Perpustakaan UINSA bekerjasama dengan Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam Jawa Timur (APPTIS Jatim) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Penguatan Kelembagaan Perpustakaan PTKI. Seminar yang diadakan di Twin Towers A lantai 9 ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan perpustakaan UINSA dalam menjadi penggerak untuk meningkatkan kualitas kelembagaan perpustakaan di PTKI, khususnya dalam akreditasi perpustakaan perguruan tinggi.

Kegiatan seminar ini diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Hj. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag. selaku kepala perpustakaan UINSA. Dalam sambutannya, beliau mengharapkan dengan adanya seminar ini para peserta mendapatkan hal yang bermanfaat untuk pengembangan perpustakaan.

“kita dapat saling take and give, berinformasi tentang keunggulan yang sudah dilakukan dan apa yang bisa kami layani atau inisisasi mealui pengelolaan perpustakaan. Selamat berseminar semoga di akhir sesi ini nanti kita mendapatkan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk pengembangan perpustakaan.” Ujar Prof. Evi.

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua APPTIS Jatim yaitu Mufid, S.S., M.Hum. Pada kesempatan ini, beliau mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk bersinergi dengan UINSA dan para asesor yang telah bersedia untuk berbagi pengalaman. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa tidak ada perpustakaan perguruan tinggi yang bisa besar tanpa bermitra. Sehingga kegiatan ini dapat menjadi awal bagi perpustakaan untuk saling bersinergi.

Pada kesempatan ini, Rektor UINSA yaitu Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D. melalui zoom meeting turut memberikan sambutan sekaligus membuka seminar. Prof. Muzakki menjelaskan bahwa dalam konteks pengembangan perpustakaan, era sinergi atau era kolaborasi menjadi sangat penting untuk diperkuat. Hal ini dikarenakan dengan bersinergi, kita dapat meningkatkan mutu perpustakaan agar eksistensi perpustakaan dapat memperkuat untuk kemajuan peradaban.

“Kita ingin mengembalikan marwah perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya sebagai koleksi material saja tetapi sekaligus juga ruang dimana kita dapat memproduksi gagasan dan memperkuat keilmuan untuk kemajuan peradaban.” Ungkap Prof. Muzakki.

Lebih lanjut, Rektor UINSA memberikan amanah kepada Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama (AAKK) yaitu Dr. H. Mamat Salamet Burhanuddin, M.Ag. untuk memberikan pengarahan lebih lanjut. Kepala Biro AAKK menjelaskan bahwa pentingnya eksistensi perpustakaan di perguruan tinggi, dimana karakteristik mahasiswa saat ini berasal dari generasi milenial. Sehingga kita harus berbenah diri agar dapat melayani pemustaka dengan optimal. Bagus atau tidaknya, bermutu atau tidaknya seringkali kita terjebak dengan penilaian diri sendiri, sehingga dibutuhkan orang lain untuk menilai kemajuan perpustakaan dalam hal ini adalah akreditasi.

Kegiatan memasuki sesi pemaparan materi. Pemateri pertama yaitu oleh Agus Rifai, Ph.D. (Asesor Perpustakaan Nasional RI) dan dipandu oleh Hary Supriyatno, S.Ag., M.Pd (pustakawan UINSA). Dalam pemaparannya beliau menjelaskan urgensi dari adanya kegiatan akreditasi. Akreditasi merupakan salah satu sarana untuk mengukur apakah perpustakaan telah sesuai dengan standar yang berlaku. Akan tetapi perpustakaan tidak boleh hanya terpaku pada akreditasi. Perpustakaan harus selalu kreatif dan inovatif dalam menyediakan fasilitas dan sumber informasi sesuai dengan perkembangan zaman.

Pada pemaparan sesi kedua yaitu oleh Sugeng Wahyu Ariyadi, S.Sos., MM. (Asesor Perpustakaan Jawa Timur). Pada sesi pemaparan kedua ini dimoderatori oleh Ummi Rodliyah, S.Ag., S.IPI., M.Hum (pustakawan UINSA). Melanjutkan pemaparan sesi pertama, Sugeng Wahyu Ariyadi memaparkan poin-poin yang harus dipersiapkan untuk akreditasi. Beliau juga berharap kepada perpustakaan Perguruan Tinggi yang belum melaksanakan akreditasi dapat melakukan akreditasi di tahun ini. Hal tersebut dikarenakan di tahun depan yaitu tahun 2023 akan ada perubahan di instrumen akreditasi.

Setelah sesi pemaparan materi dan diskusi berakhir, kegiatan seminar dilanjutkan dengan penandatanganan MoA oleh perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya dan beberapa perpustakaan PTKI di Jawa Timur. Semoga dengan diselenggarakannya MoA antar perpustakaan ini dapat menjadi langkah awal khususnya bagi perpustakaan PTKI untuk menjalin kerjasama guna meningkatkan mutu perpustakaan. (Dep)