Berita

Pada hari Rabu, 6 Maret 2024 International Office of UIN Sunan Ampel menyelenggarakan pertemuan antara para mahasiswa asing baru dari Somalia berjumlah 10 orang dengan pimpiman khususnya para wakil rektor UIN Sunan Ampel dan juga pimpinan dari fakultas. Rapat yang disebut oleh Kepala Pusat Layanan Internasional sebagai “sowan’ kepada para pimpinan universitas dan penyerahan kepada para pimpinan fakultas baik pihak dekanat maupun program studi departemen mereka memang merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setelah atau ketika romongan mahasiswa asing baru datang/tiba baik dari Malaysia maupun Thailand, dan saat ini adalah dari Somalia.

Mahasiswa asing baru Somalia yang akan studi di UIN Sunan Ampel berjumlah 12 orang yang mana merupakan hasil dari kemitraan yang cukup lama terjalian baik antara UIN Sunan Ampel dan kedutaan Somalia. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah mahasiswa asing Somalia yang belajar dan yang dikirim kedutaan Somalia ke UIN Sunan Ampel dan ini tidak lain juga merupakan hasil dari diplomasi yang telah dilakukan oleh pimpinan, dalam hal ini diwakili oleh rektor UIN Sunan Ampel dan para wakil rektor UIN Sunan Ampel dengan dibantu oleh io, juga pihak kedutaan yang diwakili oleh Mr. Abdisalam Abdi.

Dalam hal ini perlu digaris bawahi yaitu harapan atau tujuan akhir yang ingin dicapai dari program pengiriman mahasiswa Somalia ini adalah bahwa Indonesia yang diwakili oleh UIN Sunan Ampel sebagai salah satu PTKI pilihan, berkontribsui terhadap pendidikan generasi muda yang di proyeksikan menjadi penerus dari pembangunan di Somalia. Oleh karena itu, mengutip dari Mr. Abdisalam Abdi “dikirimkan ke UINSA adalah best of the best” atau yang disebut kemarin dalam rapat “kheir syubban”. Selain itu pilihan program studi juga ditetapkan bersama antara dua belah pihak dengan mempertimbangkan kebutuhan pembangunan dan masa depan dari Somalia. Kelebihan lain yang juga perlu di optimalkan adalah bahwa para mahasiswa baru dari Somalia yang merupakan hafidz dan hafidzah quran 30 juz serta memiliki komitmen juga semangat yang tinggi untuk dapat belajar sekaligus berkontribusi.

Tentu, ada banyak tantangan dan pekerjaan rumah yang menanti diantaranya terkait bahasa, adaptasi lingkungan, budaya, dsb. Oleh karena itu, para mahasiswa asing ini dikirim jauh-jauh hari sebelum di mulainya semester baru bahkan bisa dikatakan sekitar 6 bulan karena diharapkan mereka bisa belajar dan menguasai bahasa Indoensia sebagai bahasa pengantar yang memang dominan digunakan di berbagai departemen di UINSA, kecuali ada bebarapa program studi yang telah diselenggarakan dalam bentuk internasional kelas (international undergraduated  program), dan juga diharapkan mereka dapat adaptasi dengan kultur dsb.

Terdapat banyak cerita dan refleksi yang dihasilkan dari berbagai diskusi dan juga interaksi dengan para mahasiswa baru ini. akan tetapi, pada intinya UINSA semakin menunjukkan posisinya yang strategis dan relevan dalam mewarnai  pembangunan pendidikan generasi muda di berbagai negara dan diharapkan juga sebaliknya mahasiswa asing ini memberikan manfaat pada UINSA baik secara prakmatis yang kaitannya dengan akreditasi maupun juga secara substantif dalam kaitannya mendorong internasionalisasi perguruan tinggi sehingga anak-anak Indonesia khususnya mahasiswa-mahasiswa UINSA semakin terbiasa dengan budaya dan lingkungan internasional.

(Nabiela Naily, Ridha)