Berita

Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Adab dan Humaniora UINSA memeriahkan Hari Dongeng Nasional 28 November 2022 dengan kegiatan menarik yang dilaksanakan di beberapa daerah di sekitar Surabaya dan Sidoarjo, satu diantaranya di KB-TK Al Muslim Surabaya. Kegiatan dilaksanakan di aula tempat siswa- siswi berkumpul, aula disulap menjadi panggung dongeng untuk kegiatan.

Adapun serangkaian kegiatan dimulai dengan senam pagi siswa-siswi bersama guru-guru KB-TK Al Muslim Surabaya, setelah itu mereka di arahkan menuju aula kemudian duduk di kursi yang sudah disiapakan. Siswa-siswi terlihat tidak sabar untuk duduk ketika melihat aula yang di hias dengan menarik, adanya panggung dan juga wayang boneka. Panggung dibuat oleh mahasiswa dari kardus bekas yang dihias dengan sedemikian rupa agar menarik, adapun wayang boneka yang berbentuk hewan lucu sesuai dengan cerita dongeng yang akan ditampilkan yaitu ‘Kelinci dan Kura-kura’. Acara dibuka dengan sambutan kepala sekolah KB-TK Al Muslim Ustadzah Siti Aminah, kemudian dilanjutkan sambutan dari Tiara Viona sebagai perwakilan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UINSA.

Siswa- siswi mengikuti acara dengan tertib dan penuh rasa antusias. Mendengarkan dongeng dengan baik dan sangat interaktif ketika diberikan sebuah pertanyaan seputar dongeng yang telah ditampilkan. Siti Aminah selaku kepala sekolah menuturkan dalam sambutannya, bahwa para guru KB-TK Al Muslim juga telah menggunakan dongeng sebagai media pembelajaran secara rutin, karena mereka mendidik dan membudayakan literasi pada para siswa- siswi. “Di sini memang menggunakan panggung dan juga boneka tangan untuk media mendongeng secara rutin. Tidak hanya di TK saja tapi ditingkat SD juga demikian.” tuturnya.

Lewat cerita dongeng yang dipentaskan, mahasiswa Prodi Sastra Indonesia berharap dapat mengajak dan mengajarkan siswa-siswi untuk tidak bersikap sombong seperti tokoh kelinci dan meniru sifat kura-kura yang rendah hati, semangat bekerja keras agar bisa mencapai impian yang ia tuju. Tanpa sadar pun, kegiatan merupakan sebuah bentuk untuk merawat tradisi mendongeng agar tidak punah. Menjelang akhir kegiatan, kegiatan semakin meriah karena ditutup dengan kegiatan bermain permainan tradisional bersama guru dan mahasiswa. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan makan kudapan. (TV/RN/NA/PA/RF/SN)