Column
Oleh: Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D.
Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya

Mewah. Mahal. Internasional. Itulah tiga kata yang bisa kucatat atas komentar kontan para juri. Atas penampilan seorang kontestan. Perwakilan Bangka Belitung. Namanya Shabrina Leanor. Penampilan penyanyi perempuan itu telah memukau para juri dan hadirin yang hadir di ruangan itu. Pada acara Indonesian Idol 2025. Babak Spektaluer Show 9. Para juri itu semuanya adalah para penyanyi dan musisi beken negeri ini. Mereka adalah Anang Hermansyah, Maia Estianty, Bunga Citra Lestari, Rossa, dan David. Mereka secara bergantian menyebut tiga kata kunci itu. Seakan sepakat bulat memberikan catatan top malam itu. Atas penampilan penyanyi perempuan yang lebih popular dipanggil Brina itu.

Komentar-komentar itu keluar secara mengagumkan usai mereka para juri itu melakukan standing ovation. Mereka semua berdiri dan secara bersamaan bertepuk tangan. Sambil tersenyum lebar. Sembari teriak. Sebagai tanda kekaguman, penghormatan, dan apresiasi mereka atas penampilan Shabrina malam itu. Melihat para juri itu melakukan standing ovation secara serempak, Shabrina pun menangis. Dia tak henti-hentinya meneteskan air mata. Sesenggukan.  Bahkan, dia harus menutupkan telapak tangannya ke mulutnya. Terus sambil sesenggukan. Menangis saat mendapati standing ovation para juri itu. 

Malam itu, Senen (24 Maret 2025), adalah babak Spektakuler 9. Semua kontestan mempersembahkan yang terbaik pada babak penampilan itu. Malam itu, penampilan Shabrina begitu memukau penonton lewat lagu Yank yang dipopulerkan oleh Wali pada bulan Mei tahun 2012. Lagu itu pada penampilan malam itu  diaransemen ulang oleh seorang music director kenamaan. Namanya, Andi Rianto. Jadilah kolaborasi apik antara Shabrina sebagai penyanyi dan Andi Rianto sebagai aranser lagu untuk penampilan Shabrina malam itu.  Kagum dan terpukau adalah ilustrasi yang bisa digunakan untuk menggambarkan respon semua yang hadir di acara itu.

Malam itu, memang, Shabrina tampil luar biasa dalam membawakan lagu itu. Dia di sejumlah bagian dari lagu itu mengeluarkan nada tinggi. Dengan vibrasi yang kuat. Bikin merinding yang mendengar dan mengikuti. Tapi, sejatinya, bukan hanya dinamika vokalnya yang sangat tinggi. Tapi juga penjiwaannya atas isi lagu itu juga terbilang begitu mengagumkan. Apalagi, di sepanjang menyanyikan lagu itu, dia tampil dengan sangat tenang. Ditambah lagi dengan penguasaan panggung yang sangat apik. Menambah kesempurnaan penampilannya pada malam itu.

Inilah detail komentar para juri itu. “Shabrina comeback again, sangat internasional, kamu bermain dengan cantik sekali,” teriak Anang dalam memberi apresiasi atas penampilan Shabrina malam itu. Seakan tak mau ketinggalan, Rossa pun memberikan sahutan begini: “Mas Andi bikin lagunya yang plot twist banget dari yang original, dan Shabrina bisa bermain dengan dinamika dan aransemennya.” Selain itu, Maia juga keluar dengan komentarnya. Begini katanya: “Aransemen Andi Rianto luar biasa dipadu vokalnya Shabrina jadi kesannya mahal, mewah semuanya.”

Seakan serupa dengan para juri di atas, dua juri lainnya juga memberi pandangan dan komentar selaras. Lihatlah komentar Bunga Citra Lestari atas penampilan Shabrina itu. Dia keluarkan kalimatnya dengan secara tegas seperti ini: “Aransemen Andi Rianto bagus banget dan ‘dimakan’ sama Shabrina.” Bahkan, juri yang duduk di sisi paling ujung, David juga berkomentar lugas. Ini komentarnya: “Saya bangga bisa nonton Shabrina, mewah banget, kamu nangis juga pantas nangis untuk keindahan lagu yang kamu bawakan, the best.”

Sejak keluarnya penampilan Shabrina di babak Spekatakuler 9 Indonesian Idol 2025 malam itu, lagu berjudul Yank yang dibawakan secara keren oleh Shabrina itu lalu membanjiri hampir semua kanal pemberitaan musik dan media sosial. Maka, minggu di ujung Maret 2025 itu seakan menjadi milik Shabrina. Hampir semua kanal berita dan media sosial penuh dengan unggahan ulang penampilan Shabrina bersama lagu Yank yang dibawakannya pada hari-hari sebelumnya. Bahkan, hingga beberapa lamanya sejak malam penampilan Shabrina itu, unggahan ulang penampilan Shabrina bersama lagu Yank tak pernah redup. Terus membanjir. Bahkan cenderung meluas.

Lirik, memang, tak ada yang berubah dari aslinya. Semua sama. Dari awal hingga akhir lagu, semua persis sama. Tapi, ikutilah aransemennya. Terlihat dan terasa sangat beda sekali. Meminjam istilah Rossa, plot twist. Sudah mengalami proses ubah-putar dari aransemen aslinya. Hasilnya? Lagu itu keluar dari aransemen asli yang diusung oleh Band Wali dengan mutu yang tambah keren. Lebih dari itu pula, dinamika vokal Shabrina pun kerap tinggi. Beda dengan penyanyi aslinya karena memang karakter suara keduanya agak beda. Itu yang membuat aransemen ulang oleh Andi Rianto semakin klop dengan dinamika suara Shabrina yang tinggi itu. 

Karena itu, kesan mewah, mahal, dan internasional seperti yang disampaikan oleh para juri di atas sangat bisa dirasakan oleh banyak penonton. Semua ikut merasakan kesan yang sama seperti yang disampaikan oleh para juri itu. Tepuk tangan mereka yang membahana ke seisi ruang acara semakin memberi bukti bahwa kesan yang sangat positif seperti yang diutarakan oleh para juri di atas terverifikasi oleh respon populis para penonton. Maka, semua lalu pasti mengiyakan atas penilaian para juri itu. Mewah, mahal, dan internasional. Begitu, sekali lagi, ilustrasi yang bisa diberikan.   

Karena fakta-fakta di atas, maka kemegahan dan kemewahan penampilan Shabrina dalam kolaborasinya dengan Andi Rianto di atas sangat sayang sekali jika dilewatkan begitu saja. Harus dilakukan aksi ambil makna. Harus ada proses meaning-making. Harus dilakukan penarikan pelajaran. Harus ada aksi lessons-taking. Itu semua, menurutku, harus dilakukan untuk kepentingan pemajuan kualitas hidup diri individu dan bersama ke depan. Melalui kata kunci sukses dan prestasi. Sumber pelajarannya berasal dari dunia musik. Kasusnya adalah penampilan apik dari sinergi antara Shabrina dan Andi Rianto. Untuk penampilan olah vokal dan aransemen musiknya.   

Atas kepentingan itu, ku mencatat ada empat pelajaran penting yang bisa ditarik dari penampilan keren hasil kolaborasi Shabrina dan Andi Rianto di atas. Pertama, jangan pernah berpikir sukses itu bisa sendirian. Jauhkan pikiran semacam itu dari diri sendiri. Sebab, sukses itu butuh eksosistem. Butuh lingkungan yang kondusif. Butuh supporting system. Butuh sistem yang menjadi daya dukung. Lihatlah suksesnya penampilan Shabrina di atas. Kuat dan indahnya suara yang dimiliki berhasil memukau penonton karena diiringi dengan aransemen musik yang juga keren dari kelompok musisi yang dipimpin oleh Andi Rianto.  

Karena itu, membayangkan Shabrina bisa sukses dan memukau dengan penampilannya di ajang Indonesian Idol malam itu rasanya sulit dilepaskan dari apiknya aransemen Andi Rianto. Rasanya, Shabrina tak akan bisa tampi memukau sendiri tanpa sentuhan tangan dingin Andi Rianto. Apalagi, iringan penari latar dan permainan lampu yang menawan berhasil menambah tingkat mengagumkannya penampilan Shabrina di atas. Akhirnya penampilan penyanyi itu sanggup menghipnotis semua yang hadir di ruangan acara itu dan sekaligus penonton televisi di rumah. Bahkan, saat diputar kembali rekaman video atas penampilannya itu, kekaguman terus bisa dirasakan.    

Karena itu, jika Anda ingin sukses dalam hidup, jangan pernah berpikir bisa meraihnya secara sendiri. Tanpa butuh lainnya. Hingga engkau pun lalu melupakan orang-orang di sekeliling. Sebab, di balik suksesmu, pasti banyak perhatian sesama yang mendukung. Banyak pikiran yang menyertai. Minimal doa sebagai bentuk dukungan paling minimal. Bahkan yang lebih minimal lagi, tak adanya gangguan dan rintangan dari sekeliling itu juga bisa dimaknai sebagai bentuk lain dari dukungan yang bisa dirasakan. Walaupun dukungan itu tak harus formal dan secara langsung diterimakan.

Kedua, jangan pernah kehilangan karakter diri untuk hasil-sukses yang khas dan bikin ngiri. Karena, karakter diri itulah yang menandai keberadaan kita di tengah lainya yang jumlah dan jenisnya bisa banyak sekali. Saat jumlah dan jenis itu membludak, maka yang punya nilai distingsi atau pembeda diri itulah yang akan secara kuat bisa menampakkan kekhususan dan kelebihan. Nah, kekhususan dan kelebihan inilah yang akan memperkuat keistimewaan diri di hadapan lainnya yang jumlah dan jenisnya sangat banyak itu.

Lihatlah kualitas dan karakter vokal Shabrina. Saat menyanyikan lagu Yank dengan aransemen yang variatif, meliuk, dan menawan itu, tantangan aransemen itu dibayar lunas oleh Shabrina dengan dinamika vokal yang tinggi dan sangat berkualitas itu. Dia sanggup  meninggikan suaranya menyesuaikan aransemen musik. Juga ditambah dengan karakter vokalnya yang sangat vibratif. Dan tentu penghayatan yang mendalam atas lagu yang dibawakan. Semua melengkapi keistimewaan Shabrina. Suaranya khas. Karena itu, sangat berkarakter. Akhirnya mudah pula dikenali bahwa suara itu adalah milik Shabrina. 

Ketiga, jangan pernah takut berinovasi untuk sebuah mimpi dan cita-cita yang tinggi. Untuk menjemput sukses, jangan pernah berhenti untuk melangkah dan mencoba jalan baru. Lihatlah Shabrina. Pada malam di babak Spektakuler 9 itu, dia menyanyikan lagu Yank. Lagu ini berlatar belakang pop. Sangat popular sekali pada zamannya. Bahkan hingga belakangan. Dan Shabrina mampu menyanyikan ulang lagu itu dengan mengagumkan. Tentu dengan aransemen yang apik pula oleh Andi Rianto seperti yang dijelaskan di atas.

Hanya, saat sebelumnya diberikan tantangan untuk menyanyikan lagu dangdut, Shabrina pun mampu melahap tantangan itu dengan baik. Seperti diketahui bersama, pada babak sebelumnya di ajang Indonesian Idol 2025 itu, Shabrina membawakan lagu dangdut berjudul Gara-Gara Sebotol. Aslinya lagu itu dibawakan oleh penyanyi dangdut bernama Dinda Teratu. Lalu Shabrina harus membawakan ulang lagu dangdut itu dengan aransemen yang berbeda. Dan hasilnya? Wow. Dia juga tampil menawan. Cengkoknya bisa menyesuaikan genre dangdut. Diikuti dengan ramuan tari latar yang juga menawan.

Hasilnya? Tentu saja, penampilan Shabrina dengan lagu dangdut itu pun berhasil mengundang kekaguman dan apresiasi yang tinggi dari para juri dan penonton di ruang tampilan acara itu. Para juri seperti Rossa, Bunga Citra Lestari dan Judika melakukan standing ovation. Pertanda kekaguman dan apresiasi yang tinggi. Sebab, ketiga juri itu tahu bahwa untuk bisa menyangikan lagu dengan genre dangdut pasti tak sama dengan lagu pop. Cengkok suara menjadi titik pembeda. Dan mereka juga tahu bahwa Shabrina berangkat bukan dari genre dangdut. Tapi, saat mendapatkan tantangan untuk membawakan lagu dangdut, dia tetap tampil maksimal dan keren. Itu pertanda Shabrina telah melakukan inovasi yang tinggi dalam bernyanyi dan atau membawakan lagu.      

(Sumber URL: Youtube, https://youtu.be/nwPsBB8UjU0)

Sebagai pelajaran keempat, jangan pernah menganggap enteng pentingnya kerja keras. Sebab, tak pernah ada sukses yang tiba-tiba. Pasti ada proses yang harus dijalani. Pasti ada usaha yang harus dilakukan. Itu semua rumus hidup. Kaum santri menyebutnya sunnatullah. Lihatlah perjalanan Shabrina. Dia tidak tiba-tiba muncul sebagai penyanyi hebat nan mengagumkan. Dia jalani rumus hidupnya dengan kerja keras penuh seksama. Lihatlah awal karirnya. Dia bermula sebagai penyanyi pesta pernikahan. Istilah kerennya wedding singer.  Itu dia lakukan saat berada di kampung halamannya.

Nah, saat harus datang ke Jakarta, dia mulai melakukan promosi diri ke sejumlah kesempatan. Di antaranya pada setiap dia datang ke café. Yang dia lakukan bukan memesan lagu ke penyanyi café untuk membawakan lagu kesukaannya. Sebagaimana yang lazim dilakukan pengunjung case pada umumnya. Justru yang dilakukan begini: di setiap kali datang ke café di sejumlah titik di Jakarta, dia langsung meminta kesempatan untuk tampil membawakan lagu. Itu, sekali lagi, dia lakukan dari setiap kesempatan berkunjung ke café.

Lalu, karena kualitas suara dan keterampilan menyanyinya dianggap memukau, dia pun lalu terjalin komunikasi dengan para grup musik café itu. Dari situlah, namanya beredar di kalangan pemusik café di Jakarta. Lalu, dia menemukan komunitas epistemiknya di dunia musik. Sebagai penyanyi, dia pun seakan sudah mulai berada di jalur karir yang relevan. Berada di tengah komunitas seni musik. Dan kesempatannya untuk semakin mengasah keterampilan bernyanyinya makin terbuka lebar.

Hingga sukses pun satu-persatu dia raih. Tidak ada unsur kebetulan sama sekali. Dia pun sempat memenangi kompetisi karaoke World Championship (KWC) di Finlandia 2021. Juga, akhirnya dia pun berhasil masuk ke babak-babak puncak Indonesian Idol 2025. Dari sejarah perjalanan karir seperti ini, Shabrina adalah contoh yang baik untuk meyakini bahwa sukses adalah hasil kerja keras tanpa henti. Bukan hasil koinsidensi. Bukan hasil yang serba kebetulan. Juga bukan tiba-tiba ada. Dalam bahasa santrinya, bukan hasil fuja’iyyah

Kolaborasi dalam prestasi pasti keren. Buktinya, saat aransemen yang keren bertemu dengan olah vokal yang jempolan, hasilnya? Wow mengagumkan. Tampilan baru yang top meski lagu yang dibawakan lama. Shabrina Leanor dan Andi Rianto memberi kita pelajaran berharga. Untuk contoh sukses menjemput asa. Maka, beradalah dan sekaligus bangunlah ekosistem sosial yang baik. Teruslah berinovasi. Jadilah diri sendiri. Dan teruslah berlatih diri. Itulah rumus untuk sukses diri. Tak perlu berpikir opsi yang belum terbukti. Karena sukses selalu bersama keras tanpa henti.