Berita

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk “merasakan” dunia kerja secara langsung. Enam mahasiswa semester 6 Program Studi Sastra Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya ikut terjun ke dunia jurnalistik lewat magang di Harian Disway sejak Januari hingga Mei 2025.

Program MBKM memang dirancang agar mahasiswa bebas memilih jalur pengembangan sesuai minat dan kebutuhan baik itu Magang, Asistensi Mengajar, Kewirausahaan, atau Riset. Bagi mereka, kesempatan magang di Harian Disway adalah langkah tepat, karena kegiatan ini erat kaitannya dengan mata kuliah seperti Journalism dan English for Media Production yang ada dalam muatan kurikulum.

Di mata kuliah Journalism, mahasiswa dibekali cara menulis berita, teknik reportase, dan wawancara, sedangkan English for Media Production mengajarkan mereka tentang penulisan naskah, produksi video, dan pembuatan konten kreatif. Dengan bekal tersebut, mahasiswa magang di Harian Disway terlibat dalam berbagai peran, mulai dari content writer (CW), photographer, reporter, videographer hingga social media specialist.

Awalnya, saya merasa agak deg-degan karena harus menulis dua berita setiap hari, tapi lama-kelamaan, saya makin nyaman dan terbiasa dengan ritme kerja di sini,” ujar Rafi, salah satu mahasiswa magang dengan penuh semangat.

Sebelum memasuki aktivitas kerja harian, para mahasiswa mengikuti rangkaian pembekalan. Mereka dikenalkan dengan instansi tempat magang, alur kerja, etika profesional, sampai teknik khusus masing-masing bidang. Pembekalan ini membuat mereka paham betul tentang peran mereka, mulai dari penulisan konten bagi calon content writer, teknik fotografi untuk yang bertugas sebagai photographer, dan dasar-dasar peliputan bagi para reporter.

Para mahasiswa yang memilih peran sebagai content writer dan reporter ditempatkan di berbagai rubrik pemberitaan mulai dari nasional, internasional, hiburan, lifestyle, olahraga, hingga hukum dan kriminal. Setiap mahasiswa dibimbing oleh mentor sesuai bidang tugasnya. Dalam proses mencari ide berita, mereka diajarkan untuk mengikuti isu-isu trending, baik yang langsung diberikan mentor ataupun yang mereka cari sendiri secara mandiri. Hasil berita yang telah disusun, disunting, dan disetujui pun akan diunggah ke website Harian Disway melalui Content Management System (CMS) yang dikelola redaksi.

Melalui magang ini, mahasiswa Sastra Inggris tidak hanya memahami seluk-beluk dunia jurnalistik mulai dari peliputan, penulisan, hingga publikasi, tetapi juga mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris mereka dalam konteks media massa internasional. Seorang mahasiswa mengungkapkan:

Rasanya seperti mendapatkan gambaran langsung dunia kerja. Setiap hari ada tantangan baru yang bikin saya semakin yakin bahwa pengalaman ini bener-bener membentuk keterampilan dan mental saya.

Kegiatan magang selama empat bulan ini diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia profesional setelah lulus. Bagi mereka, magang di Harian Disway adalah kesempatan untuk belajar sambil berkarya dan menambah wawasan praktis yang tak lekang oleh waktu.