Column UINSA

MENJADI YANG TERBAIK: POWER TEAM DAN KERJA BERSAMA*

By:  Dr. Mahir Amin, M. Fil.I.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FSH UINSA Surabaya

*Paparan ini disampaikan dalam kesempatan Apel pagi pada Senin, 04 Desember 2023 di Kampus A. Yani UINSA Surabaya

***

Ibarat sebuah tim kesebelasan sepak bola, juara diraih dengan kerja bersama;  tim, official, pemain dan managemen. Ramuan kinerja yang berharmoni akan melahirkan sebuah kekuatan tangguh mengantar mereka menjadi juara. Perancis dan Jerman yang bersaing menjadi pemenang dalam final juara dunia U 17 di Manahan Solo tempo hari membuktikan bahwa kerja keras mereka dalam satu tim berhasil meraih torehan sebagai sang juara. Semangat tak pernah patah untuk selalu menjadi yang terbaik dengan pola kerja team work yang kuat sebagai modal keberhasilan meraih yang terbaik.

“Menjadi yang terbaik” teks line yang penting menjadi spirit. Steve Jobs pemilik sekaligus Founder Apple corp mengatakan; “Good Enough is not Enough; good is not enough if you can do better, better is not enough if you can the best,” barangkali inilah yang menjadikan apple sukses merajai perangkat digital; iphone, mac book dan yang lainnya. Semangat apple nampaknya sejalan dengan pesan nabi “Khairun Nas Anfauhum li annas” – manusia terbaik adalah mereka yang mampu mengaktualisasikan diri dalam kemaslahatan bagi yang lain.

Di era digital yang penuh kompetisi yang ketat, Rhenald Kasali konsultan bisnis tersohor mengatakan; sukses dalam berkompetisi tidak lepas dari faktor-faktor; kemampuan berkreasi, berinovasi dan berkolaborasi. Tidak cukup mengandalkan kemampuan personal semata tanpa kita mampu melakukan terobosan yang bersifat kolaboratif. Ada adagium populer “Together every one achieve more,” ini menegaskan bahwa kesatuan menjadi kekuatan. Disamping tiga faktor tersebut tentu ada strategi dan mentalitas, karena akumulasi dari tiga faktor kreasi, inovasi dan kolaborasi tanpa disertai strategi dan mentalitas akan menjadi hambar. Strategi menentukan arah; apa dan bagaimana potensi-potensi tersebut diaktualisasikan. Walaupun semua potensi kita miliki tapi kita tidak punya strategi akan berujung pada harapan yang mati. Sedang mentalitas menjadi faktor penting dalam melakukan eksekusi. Harus ada keberanian, harapan positif atas keyakinan untuk melakukan eksekusi atas semua potensi-potensi. Dalam bahasa ABCD (Aset Base Community Develpoment) harus ada mimpi (Dreams) setelah kita menemukan potensi-potensi sebagai aset (Discovery) lalu mengeksekusi dengan melakukan perencanaan (Design) dan menggalang kekuatan (Define) dan memastikan bahwa semua mampu dilaksanakan (Destiny). Dan hal yang juga tidak boleh ditanggalkan adalah integritas dan dedikasi dalam aktualisasikan potensi; ada aturan regulasi, butuh komitmen atas kepatuhan kita dalam menegakkan aturan-aturan tersebut. Kerangkanya membangun dan pengakuan atas apa yang disebut “Dignity” – marwah dan kehormatan. Capaian terbaik yang terhormat dengan komitmen berpegang teguh pada aturan main yang sportif (fair play); aturan dan hukum selalu bersifat given dan autoritatif, jangan dilanggar karena akan mencederai kehormatan capaian dari sebuah kesuksesan.

Mari bekerja bersama dengan potensi dan peran yang berbeda-beda serta spirit untuk kemajuan universitas kita UINSA, pasti dan pasti UINSA tercinta menjadi jaya. Good Luck.