Berita

Hari ini berlangsung ujian disertasi tahap tertutup yang sangat menarik perhatian di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Rusdi, mahasiswa penerima beasiswa dari Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur, mempresentasikan hasil penelitiannya dengan judul “Genealogi Keilmuan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, Madura Jawa Timur.” Kajian ini mengupas secara mendalam perjalanan dan perkembangan keilmuan di salah satu pesantren bersejarah yang telah berdiri sejak era 1860-an.

Sidang disertasi ini melibatkan para penguji yang kompeten dari berbagai institusi. Di antaranya, Prof. Dr. Abd. Halim Subahar, MA, Ketua LPPD Jawa Timur, serta Prof. Dr. H. Achmad Muhibin Zuhri, M.Ag., Ketua Sidang sekaligus Sekretaris LPPD Jawa Timur. Selain itu, penguji internal dari UIN Sunan Ampel Surabaya hadir dengan keahlian mereka, seperti Prof. Dr. H. Ali Masud, M.Ag., M.Pd.I, Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd., Dr. Moch. Choirul Arif, M.Fil.I, Prof. Dr. Hj. Husniyatus Salamah Zainiyati, M. Ag. dan Dr. Abdur Rohman, M. Ud. Kehadiran mereka memberikan nuansa akademik yang kuat sekaligus kritis dalam menilai kajian Rusdi.

Para penguji memberikan apresiasi tinggi atas fokus kajian yang diambil, khususnya pada aspek kesinambungan sanad keilmuan dan peran para kiai sebagai otoritas ilmu di pesantren tersebut. Namun, mereka juga memberikan sejumlah masukan penting. Peneliti diharapkan dapat memperdalam wawancara dengan kyai-kyai utama yang pernah berinteraksi langsung dengan Syaichona Moh. Cholil maupun generasi penerusnya. Selain itu, literatur otoritatif seperti karya Gus Dur dan Hadi Mulya juga disarankan untuk dijadikan rujukan guna memperkaya analisis.

Salah satu catatan menarik dari ujian ini adalah sorotan pada keunikan pesantren, termasuk dinamika keilmuan yang berkembang sejak berdiri. Pesantren ini diketahui pernah dipimpin oleh kyai perempuan, sebuah fakta yang belum banyak diungkap secara mendalam dalam disertasi. Hal ini membuka ruang kajian baru yang dapat menambah dimensi gender dan sejarah pesantren secara lebih lengkap dan kaya.

Disertasi Rusdi menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi manuskrip dan literatur pesantren. Temuan utama mengungkap bahwa Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil mengembangkan model pendidikan holistik yang tidak hanya berfokus pada aspek spiritual dan intelektual, tetapi juga moral, sosial, dan keterampilan praktis. Sanad keilmuan dan kitab kuning menjadi fondasi utama yang menjaga otoritas dan keaslian pengetahuan yang diwariskan.

Kesimpulannya, pesantren ini tampil bukan sekadar sebagai lembaga pengajaran agama, melainkan sebagai ruang pembentukan wacana keilmuan yang autentik, kontekstual, dan berkelanjutan lintas generasi. Studi ini memberikan kontribusi penting dalam memperkaya epistemologi pendidikan Islam serta menawarkan kerangka baru dalam memahami bagaimana pengetahuan dan otoritas keilmuan pesantren terus terjaga dan berkembang di tengah arus modernitas.