Berita

Suasana akademik yang khidmat menyelimuti ruang sidang promosi doktor ketika salah satu mahasiswa program doktor menyampaikan hasil penelitiannya dalam ujian tertutup disertasi bertajuk “Pengembangan Desain Pembelajaran Majelis Taklim Melalui Pendekatan Andragogi untuk Meningkatkan Sikap Keberagamaan Masyarakat di Madura.” Penelitian ini berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi sosial keagamaan di Madura yang meskipun dikenal sebagai kawasan religius, masih menghadapi tantangan dalam penerapan sikap keberagamaan secara menyeluruh, terutama dalam aspek sosial seperti kepedulian, silaturahmi, dan kedermawanan.

Disertasi ini mengusulkan pendekatan andragogi sebagai solusi inovatif dalam proses pembelajaran di majelis taklim. Pasalnya, peserta majelis taklim umumnya adalah orang dewasa yang memiliki latar belakang pengalaman dan kebutuhan belajar yang berbeda dibandingkan pelajar usia sekolah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang mengedepankan keterlibatan aktif, refleksi pengalaman, dan pembelajaran kontekstual.

Dengan menggunakan model pengembangan pembelajaran ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation), peneliti merancang desain pembelajaran yang diterapkan di tiga majelis taklim di Kabupaten Pamekasan—yakni Nurul Mustofa, Khairun Nisa’, dan Al-Amin. Fokus materi pembelajaran meliputi tiga aspek utama yang merepresentasikan sikap keberagamaan: salat sebagai ibadah ritual, silaturahmi sebagai dimensi sosial, dan kedermawanan sebagai bentuk kepedulian.

Foto Selebrasi Seusai Ujian Tertutup

Uji validitas dari para ahli menunjukkan bahwa desain pembelajaran tersebut tergolong cukup baik dengan tingkat kelayakan sebesar 78,5%. Tak hanya berhenti di tahap desain, implementasi di lapangan terhadap 144 peserta membuktikan efektivitas metode ini. Terjadi peningkatan hasil belajar secara signifikan dengan rerata kenaikan skor sebesar 4,0 atau 11%, serta korelasi yang sangat kuat (r dalam rentang 0,80–1,00), didukung oleh hasil uji statistik yang menunjukkan signifikansi (p < 0,05).

Ujian tertutup ini menghadirkan Prof. Dr. KH Abd Halim Sobehar, MA (Ketua LPPD Jawa Timur) sebagai penguji eksternal. Adapun penguji internal terdiri dari Prof. Dr. Muhibin Zuhri, M.Ag (Sekretaris LPPD Jawa Timur), Dr. Umi Hanifah, M.Pd.I, dan Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd. Para penguji memberikan apresiasi atas kontribusi penelitian ini terhadap pengembangan pendidikan Islam non formal. Namun demikian, mereka juga memberikan sejumlah catatan penting untuk penyempurnaan.

Di antara catatan yang disampaikan adalah perlunya konsistensi dalam mengikuti pedoman penulisan disertasi, perbaikan teknis seperti tata bahasa dan ejaan, serta penguatan pada kerangka teoritis yang masih terkesan sempit. Selain itu, para penguji juga menekankan pentingnya kejelasan dalam menyebutkan jenis R&D yang digunakan agar penelitian ini dapat direplikasi secara lebih tepat oleh peneliti lain di masa depan.

Meskipun demikian, secara substansial, penelitian ini berhasil menghadirkan pendekatan baru yang aplikatif dalam konteks pembelajaran majelis taklim. Dengan menempatkan peserta sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran, pendekatan andragogi terbukti mampu mendorong perubahan sikap keagamaan yang lebih bermakna. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi teoretis bagi kajian pendidikan Islam, tetapi juga membuka peluang perbaikan sistematis dalam proses belajar mengajar di lingkungan keagamaan masyarakat.

Dengan masukan-masukan konstruktif dari para penguji, penulis disertasi menyatakan kesiapannya untuk melakukan revisi sebagai bagian dari proses akademik yang bermutu. Disertasi ini pun diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pengembangan kebijakan pendidikan berbasis masyarakat di lingkungan pesantren, majelis taklim, maupun lembaga non formal lainnya di Indonesia.