Pada 15 Juni 2025, para peserta Student Mobility Program FUF UINSA memulai hari dengan kunjungan ke salah satu toko batik di Terengganu, yaitu Noor Arfa Batik. Pada kunjungan tersebut, para peserta mendapatkan edukasi terkait batik khas Terengganu, mulai dari pembuatan batik dengan canting dan cap/stempel, hingga berdiskusi mengenai perbedaan batik Malaysia dan Indonesia. Umumnya di Indonesia, terdapat nama khusus pada setiap corak batik (Batik Parang, Batik Mega Mendung, dll.), namun di Terengganu, Malaysia, tidak ada nama khusus bagi corak batik yang dilukis oleh pengrajin batik.
Setelah kunjungan tersebut, peserta beranjak menuju kunjungan berikutnya, Balai Cerap KUSZA, yaitu observatorium milik UniSZA yang menyimpan koleksi terkait astronomi dan sebagai salah satu tempat pemantauan hilal di Terengganu, Malaysia. Kunjungan ke Balai Cerap disambut oleh Dr. Sharifah Nurul Aisyah binti Syed Zafar, dan Amirul Hazim Kamarulzaman, selaku peneliti di Balai Cerap KUSZA. Pada kunjungan tersebut, para peserta mendapat ilmu terkait penelitian astronomi, mulai dari bagaimana pemantauan hilal dalam Islam, serta pentingnya mempelajari astronomi yang dikaitkan dengan kajian tafsir al-Qur’an.


Kunjungan ke Balai Cerap Kusza UnISZA. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Selanjutnya para peserta bergantian memantau bulan melalui teleskop yang dipandu oleh Amirul Hazim Kamarulzaman, atau yang lebih akrab dengan sapaan Encik Hazim. Selama penggunaan teleskop, peserta juga mendapat ilmu baru mengenai sejarah dari peralatan astronomi mulai dari kompas, teleskop, lensa, dan berbagai alat pemantauan bulan lainnya. Kunjungan ini juga menunjukkan bahwa keilmuan astronomi Islam atau ilmu falak telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu. Kegiatan tersebut berakhir pada pukul 18.30, dan peserta segera kembali ke asrama UniSZA untuk beristirahat sehingga bisa melanjutkan kegiatan di esok hari. (Tim Student Mobility UINSA-UniSZa)