Berita

Surabaya, Jawa Timur – Di tengah kehidupan modern yang bergerak cepat dan serba digital, tantangan kesehatan mental kian nyata, terutama bagi generasi muda. Generasi yang tumbuh dalam era teknologi ini kerap dijuluki sebagai Generasi Strawberry, mereka yang tampak manis dan kreatif di luar, namun mudah rapuh ketika menghadapi tekanan. Guna merespons kebutuhan zaman sekaligus membekali siswa dengan keterampilan hidup yang lebih utuh, SMP Al-Falah Deltasari Sidoarjo menyelenggarakan seminar bertajuk “Merawat Jiwa di Era Digital: Tantangan dan Solusi Gen Alpha”, sebagai upaya edukatif dan inspiratif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental.

Bertempat di ruang auditorium sekolah, seminar menghadirkan narasumber inspiratif, Ibu Yusria Ningsih, S.Ag, M.Kes, seorang dosen pembimbing lapangan MBKM dari RSI Jemursari, yang juga dikenal aktif dalam isu-isu kesehatan mental remaja. Acara ini diikuti oleh siswa kelas 7 (1), sejumlah ustadz dan ustadzah, serta panitia yang dengan antusias mengawal jalannya kegiatan.

Kegiatan dimulai pada pukul 06.30 dan berlangsung hingga 09.00. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menenangkan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan hangat dari kepala sekolah serta ketua pelaksana kegiatan. Suasana auditorium terasa akrab dan penuh semangat sejak awal. Para siswa tampak antusias menyimak materi, yang disampaikan dengan pendekatan ringan namun menggugah. Dalam sesi utama, Ibu Yusria menyampaikan materi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah kehidupan digital yang serba cepat. Beliau memperkenalkan strategi mindfulness, yakni seni untuk hadir penuh kesadaran di saat ini, sebagai solusi praktis yang bisa diterapkan para siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih dari sekadar ceramah, seminar ini dikemas secara interaktif. Siswa diajak terlibat langsung dalam diskusi, praktik journaling ekspresif, hingga sesi meditasi singkat yang membumi. Momen yang paling membekas adalah ketika salah satu siswa berani membagikan kisah pribadinya dalam menghadapi stres dan kecemasan, hingga burnout. Kisah itu menyentuh hati banyak peserta dan menciptakan rasa kebersamaan bahwa mereka tidak sendiri, dan bahwa mencari bantuan adalah bentuk keberanian, bukan kelemahan.

Lebih dari sekadar belajar teori, para siswa juga diperkenalkan pada kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa memperkuat kesehatan mental, seperti rutin menulis jurnal, melakukan olahraga ringan, serta teknik pernapasan sederhana untuk menenangkan pikiran. Seminar ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menciptakan ruang aman di mana siswa bisa merasa didengar, dipahami, dan dikuatkan oleh komunitasnya sendiri. Dengan semangat “Merawat Jiwa di Era Digital”, acara ini berhasil memberikan warna baru dalam pembelajaran non-akademik yang menyentuh sisi kemanusiaan siswa. Harapannya, para peserta tidak hanya pulang dengan ilmu, tetapi juga membawa pulang kekuatan baru untuk tetap sehat secara mental, mencintai diri sendiri, dan menghadapi masa depan dengan penuh harapan.

Penulis : Tim MBKM RSI Jemursari Surabaya

Editor : Robiah Nur Adawiyah