Berita

Rusyda Izzana Zayanni Hilmi, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA), telah menyelesaikan program magangnya di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Magang ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berlangsung selama 62 hari, terhitung mulai dari tanggal 16 Januari hingga 20 April 2024.

Rusyda, yang merupakan mahasiswa semester enam Program Studi Hubungan Internasional, ditempatkan di bagian perdagangan selama magangnya di Disperindag Tulungagung. Salah satu tugas utamanya adalah terlibat dalam operasi pasar murah, terutama dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog. Disperindag Tulungagung menyediakan beras SPHP dengan harga yang terjangkau, dan Rusyda terlibat dalam promosi acara tersebut, termasuk desain poster, pamflet, dan distribusi kupon kepada masyarakat.

Operasi pasar murah yang diselenggarakan oleh Disperindag Tulungagung juga turut menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk menyediakan komoditas telur, Dinas Perikanan yang menyediakan produk perikanan, dan Dinas Ketahanan Pangan yang menyediakan minyak goreng murah dan sejumlah komoditas murah lainnya. Kegiatan yang diikuti oleh masyarakat dengan antusiasme tinggi ini telah mendapatkan sorotan dari berbagai media. Program ini tidak hanya membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga mendukung stabilitas harga beras di pasaran yang belakangan ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

Selain itu, Rusyda juga terlibat dalam seksi promosi yang menyoroti pengembangan komoditas ekspor dan impor daerah. Tugasnya meliputi analisis data produk unggulan daerah, pasar ekspor, dan faktor-faktor yang memengaruhi aktivitas perdagangan di Tulungagung. Melalui kegiatan lapangan, ia berinteraksi dengan berbagai pelaku usaha lokal yang terlibat dalam aktivitas ekspor, seperti PT. Intraco Tama Cipta (marmer), PT. Mahkota Riebisi (tekstil), dan PT. Nadasuka (aneka keripik), dan UD. Vita Jaya (makanan tradisional).

Melalui kegiatan magang ini, Rusyda tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis terkait perdagangan internasional di tingkat lokal, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan inklusi sosial. Pengalaman magangnya ini juga telah memberinya pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya nilai-nilai lingkungan dalam pengembangan produk dan bisnis, serta peran penting mahasiswa dalam menjawab tantangan global seperti pembangunan berkelanjutan.

Kehadiran mahasiswa seperti Rusyda dalam program magang ini membawa nilai tambah bagi pembangunan lokal serta pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan global di Kabupaten Tulungagung. (WD)