Berita

Rahitna Awia Mahanani, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA), telah mengikuti tugas dinas dalam Festival Jenang 2024 sebagai bagian dari program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara ini merupakan perayaan tahunan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi Kota Solo yang ke-279, serta untuk merayakan Tingalan Jumenengan (Hari Naik Takhta) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara ke X. Rahitna yang menjalankan magang MBKM-nya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta berbagi cerita mengenai kegiatan Festival Jenang tersebut.

Festival Jenang adalah kolaborasi antara Pemerintah Kota Surakarta dan Yayasan Jenang Nusantara, yang telah diselenggarakan selama 12 tahun. Acara ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk memasak massal Jenang yang kemudian dibagikan kepada masyarakat di Car Free Day (CFD) dan pagelaran seni dari murid-murid SD hingga SMP di Kota Solo.

Puncak acara Festival Jenang berlangsung pada tanggal 17 Februari 2024, di Koridor Ngarsopuro, dengan pembagian sekitar 1.500 Jenang secara gratis kepada masyarakat. Di sepanjang jalan Gatot Subroto (Ngarsopuro), berbagai stand dipasang untuk memamerkan jenang dari berbagai macam, yang memiliki makna simbolis dalam budaya Jawa.

Jenang sendiri merupakan makanan tradisional Jawa yang memiliki makna filosofis dalam setiap jenisnya. Misalnya, Jenang Sumsum yang melambangkan berkah dan kesehatan, Jenang Candil yang melambangkan keharmonisan hidup, dan lain-lain. Festival Jenang tidak hanya menjadi simbol pelestarian budaya, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat Solo untuk merayakan ulang tahun kota mereka.

Dengan berpartisipasi dalam acara ini, Rahitna Awia Mahanani tidak hanya memperoleh pengalaman dalam koordinasi dan pelaksanaan acara, tetapi juga mengapresiasi dan memperdalam pemahamannya tentang budaya dan tradisi lokal yang kaya di Kota Solo. Ini merupakan salah satu contoh bagaimana mahasiswa Hubungan Internasional dapat terlibat dalam upaya pelestarian dan promosi budaya lokal melalui program magang MBKM. (WD)