Pada sidang disertasi terbuka yang dihadiri oleh berbagai kalangan akademis, Muhammad Ripin Ikwandi memaparkan hasil penelitiannya mengenai pengembangan metode pembelajaran di MTs Hidayatul Muta’allimin, Sidoarjo. Sidang tersebut bukan hanya sekadar formalitas akademik, tetapi juga menjadi momen penting bagi dunia pendidikan, terutama dalam konteks pengajaran Al-Qur’an. Dalam paparan awalnya, Ripin menekankan pentingnya metode syair dalam meningkatkan efektivitas menghafal Al-Qur’an. Dia menjelaskan, “Dengan mengimplementasikan metode ini, siswa tidak hanya belajar untuk menghafal, tetapi juga merasakan keindahan dan kedalaman makna yang terkandung dalam setiap ayat.” Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk memahami Al-Qur’an secara lebih mendalam, sehingga proses menghafal menjadi lebih bermakna dan tidak sekadar kegiatan mekanis.
Setelah menyampaikan paparan, Prof. H. Masdar Hilmy, M.A, Ph.D selaku ketua penguji memberikan waktu kepada seluruh penguji untuk bertanya. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tidak hanya menunjukkan ketertarikan, tetapi juga keinginan untuk memahami lebih jauh tentang signifikansi penelitian yang dilakukan oleh Ripin. Prof. Dr. Marzuki, M.A memulai dengan apresiasi terhadap hasil penelitian dan menanyakan tentang dampak jangka panjang dari metode yang diusulkan. Diskusi yang hangat ini diwarnai dengan tanggapan positif dari Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M. Ag., dan Afrida Safriani, MA, Ph.D, yang menunjukkan bahwa penelitian ini telah membuka cakrawala baru dalam metode pembelajaran Al-Qur’an. Nasehat dari promotor, Prof. Dr. Abd. Rachman Assegaf, M.A, yang mengibaratkan gelar doktor baru sebagai besi yang masih panas, menjadi pengingat bagi Ripin untuk terus mengasah kemampuan dan memanfaatkan gelar tersebut demi kemajuan pendidikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ripin memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pembelajaran di MTs Hidayatul Muta’allimin. Ia tidak hanya berfokus pada teknik menghafal, tetapi juga menggali potensi metode syair sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang bagaimana cara menyampaikan ilmu tersebut dengan cara yang menarik dan efektif. Dengan memanfaatkan metode syair, siswa diajak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa inovasi dalam metode pembelajaran sangat penting untuk menarik minat siswa, terutama dalam konteks pendidikan agama yang seringkali dianggap kaku dan monoton.
Lebih jauh lagi, penelitian Ripin menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang holistik dalam pendidikan, di mana aspek emosional dan spiritual siswa juga diperhatikan. Dengan mengajak siswa untuk merasakan keindahan syair, mereka tidak hanya menghafal teks, tetapi juga terhubung dengan makna yang lebih dalam dari ajaran Al-Qur’an. Ini adalah langkah maju yang sangat berharga, karena pendidikan yang baik seharusnya mampu membentuk karakter dan moral siswa. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan metode pembelajaran, tetapi juga pada pembentukan generasi penerus yang lebih baik dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, upaya Ripin dalam mengembangkan metode ini patut dicontoh dan diimplementasikan di berbagai lembaga pendidikan lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inspiratif dan bermakna.