Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar Review Kurikulum pada Rabu (25/9). Bertempat di Greensa Inn, UIN Sunan Ampel, acara ini menjadi bagian penting dari upaya fakultas untuk terus meningkatkan kualitas kurikulum di enam program studi (Prodi) yang bernaung di bawahnya. Kegiatan ini dihadiri oleh para akademisi, dosen, serta pakar pendidikan dari berbagai universitas di Indonesia.
Acara pembukaan dimulai tepat pada pukul 08.00 WIB dengan diiringi lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne UINSA. Setelah itu, Wakil Dekan 1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Prof. Dr. Mukhammad Zamzami, Lc, M.Fil.I, memberikan sambutan yang membuka secara resmi kegiatan review kurikulum ini. Prof. Zamzami menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang dinamis, responsif, dan adaptif terhadap perkembangan global.
Dalam sambutannya, Prof. Zamzami menyampaikan bahwa dunia pendidikan saat ini menghadapi perubahan cepat, terutama dengan hadirnya teknologi dan tuntutan industri yang terus berkembang. Menurutnya, kurikulum di perguruan tinggi harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan zaman, sehingga lulusan dapat lebih siap menghadapi tantangan global.
“Kurikulum yang kita susun bukan hanya untuk memenuhi tuntutan akademis, tetapi juga untuk mempersiapkan lulusan yang kompetitif, kreatif, dan memiliki kemampuan adaptif dalam menghadapi dinamika dunia kerja saat ini,” ujar Prof. Zamzami dalam sambutannya.
Ia juga menegaskan bahwa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya terampil secara teoritis, tetapi juga memiliki kemampuan praktis yang diperlukan dalam dunia profesional.
Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE)
Salah satu inti dari pembaruan kurikulum yang ditekankan dalam sambutan pembukaan adalah penerapan pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Prof. Zamzami menjelaskan bahwa OBE menjadi kerangka kerja yang akan membantu mahasiswa tidak hanya dalam memahami materi kuliah, tetapi juga dalam mencapai hasil belajar yang nyata dan aplikatif di dunia nyata.
“Kita ingin lulusan kita memiliki kemampuan untuk menerapkan apa yang mereka pelajari di kampus dalam situasi kerja yang sesungguhnya. Pendekatan Outcome-Based Education memberikan jalan untuk itu,” tambah Dr. Zamzami.
Suasana review kurikulum enam prodi FUF. (Sumber: Dokumentasi Media Center FUF)
Pendekatan ini, menurutnya, memungkinkan kurikulum yang disusun berfokus pada keterampilan praktis dan hasil akhir yang bisa diukur, sehingga mahasiswa dapat lebih siap dalam berkarir setelah lulus. Proses review ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kurikulum yang ada sudah memenuhi standar tersebut.
Narasumber Pakar dari Berbagai Universitas
Dalam acara pembukaan ini, juga diperkenalkan sejumlah narasumber pakar yang akan memberikan kontribusi penting selama proses review kurikulum. Para narasumber ini, antara lain:
- Prof. Dr. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D., Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
- Prof. Dr. Zuly Qodir, M.Ag., Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
- Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M.Ag., Guru Besar UIN Alauddin Makassar
- Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S., Ketua Prodi IAT UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- Dr. Kholid Al Walid, M.Ag,. Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
- Salmah Fa’atin, M.Ag., IAIN Kudus
Para narasumber ini dipilih berdasarkan keahlian mereka dalam bidang pendidikan dan kurikulum, khususnya yang terkait dengan pengembangan kurikulum berbasis Outcome-Based Education dan keterampilan adaptif di era digital.
Dalam sambutan pembukaan, juga dijelaskan bahwa keenam program studi yang akan menjalani review kurikulum meliputi:
- Pemikiran Politik Islam (PPI),
- Aqidah dan Filsafat Islam (AFI),
- Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT),
- Ilmu Hadis (ILHA),
- Studi Agama-agama (SAA), dan
- Tasawuf dan Psikoterapi (TP).
Masing-masing program studi ini akan menjalani evaluasi mendalam terkait relevansi kurikulum mereka dengan perkembangan terbaru di dunia akademik dan industri. Fokus utamanya adalah untuk memastikan bahwa kurikulum dapat memberikan capaian pembelajaran yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional, serta menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global. (Red)