Senin 18 November 2024 menjadi hari baik untuk Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora di UIN Sunan Ampel Surabaya (Prodi Sasindo FAH Uinsa) sebab Prodi Sasindo dianggap sebagai salah satu mitra penting Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT). Hari itu BBJT mengadakan acara Forum Komunikasi Publik: Reviu dan Sosialisasi Standar Pelayanan BBJT di Aula Cut Nyak Dien BBJT. BBJT menganggap acara tersebut sangat penting sebab reviu dan sosialisasi dapat memastikan kualitas, konsistensi, dan efektivitas pelayanan publik atau organisasi. Alasan-alasan utamanya ialah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan akuntabilitas, menjamin kepatuhan terhadap aturan, meningkatkan kepuasan pengguna layanan, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kepercayaan publik, serta mengantisipasi perubahan dan tantangan baru.
BBJT – dulu berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan bakal pindah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah – ini memunyai layanan berupa narasumber, ahli bahasa, penerjemahan, UKBI, ke-BIPA-an, perpustakaan, kunjungan, dan magang/PKL. Perwakilan dari pengguna layanan-layanan tersebut diundang untuk menyampaikan masukan dan saran terkait semua layanan BBJT. Prodi Sasindo tahun ini punya kegiatan terkait magang dan UKBI di BBJT sehingga Prodi Sasindo memberikan masukan dan saran terkait kedua layanan tersebut.
Terkait magang, Prodi Sasindo menyatakan ingin mengirim para mahasiswa ke BBJT pada setiap hari kerja selama empat bulan penuh sebab hal tersebut merupakan konversi mata kuliah penuh dalam program Magang MBKM di Kurikulum Merdeka Belajar. Sayangnya BBJT hanya bisa memberikan fasilitas magang maksimal 45 hari di tempat. Hal itu setara dengan sekitar dua bulan hari kerja sehingga dua bulan lain tidak terkonversi. Pihak BBJT pun dengan bijak memberi solusi agar sisa waktu dua bulan dikonversi menjadi tugas work from home dengan satu hari kerja tiap pekan (setelah disepakati) mahasiswa harus hadir di tempat magang untuk melaporkan sekaligus mengumpulkan hasil kerja mereka.
Masukan dan saran lain dari Prodi Sasindo untuk BBJT ialah masalah biaya pada tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Pihak Prodi Sasindo memang pernah dicurhati beberapa mahasiswa terkait biaya tes UKBI, tetapi regulasi biaya tersebut memang sepenuhnya tergantung pihak BBJT. Pada forum tersebut BBJT pun menjelaskan dengan baik bahwa biaya memang sudah diatur dan tidak bisa diturunkan semena-mena karena melibatkan berbagai pihak. Tes tersebut berbayar untuk mahasiswa, umum, ekspatriat, dan warga negara asing. Untuk pelajar sekolah seperti SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA masih gratis. Kedua pihak pun saling mengerti dan bakal mencari solusi terbaik agar ada sedikit keringanan lagi untuk mahasiswa agar mahasiswa bisa mengikuti UKBI dengan biaya lebih rendah lagi.
Acara di Jl. Gebang Putih No.10 Keputih, Sukolilo, Surabaya ini berakhir pada siang hari. Semua perwakilan pengguna layanan diberi kesempatan satu per satu untuk menyampaikan masukan dan saran kepada pihak BBJT agar pihak BBJT dapat melayani masyarakat dengan baik. Hal itu tentu menjadi progres positif khususnya BBJT dan Prodi Sasindo sebab ada saluran resmi dan langsung untuk saling mengerti situasi dan kondisi kedua pihak agar masyarakat dapat menggunakan layanan-layanan BBJT secara optimal. Tentu Prodi Sasindo mengharapkan kabar baik di tahun 2025 esok dari pihak BBJT agar layanan magang dan UKBI dapat lebih maksimal digunakan tanpa mengurangi kualitas pelayanan.