Setelah menginap selama beberapa hari di Al-Hidayah Waqaf Foundation for Education and Social Development, Hat Yai, Thailand. Seluruh mahasiswa peserta program student mobility 2025 dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya akhirnya diberangkatkan menuju lokasi penempatan masing-masing sesuai pembagian yang telah ditentukan oleh yayasan. Program ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian dan penguatan akademik berbasis lapangan yang menjadi program unggulan FSH UINSA bekerja sama dengan yayasan Waqaf al Hidayah.
Selama masa menginap, para mahasiswa mendapatkan pengarahan dari pihak yayasan tentang profil yayasan dan kondisi muslim di thailand. Dalam kegiatan student mobility ini, mahasiswa ditempatkan di beberapa sekolah atau lembaga mitra dari yayasan waqaf al Hidayah. Untuk menuju lokasi tersebut, setiap kelompok akan dijemput sekolah atau lembaga Masing masing. Proses penjemputan mahasiswa dilakukan secara bertahap, bukan serentak. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan jadwal kedatangan antara mahasiswa UINSA program student mobility dan program KKN internasional dan mahasiswa dari IPB yang juga mengikuti program serupa. Selain itu penjemputan disesuaikan dengan kesiapan dari sekolah atau lembaga yang akan menjemput.
Mahasiswa peserta program dari FSH UINSA terbagi ke dalam lima tim, masing-masing menuju lokasi penempatan yang berbeda. Setiap tim dijemput oleh pihak sekolah atau perwakilan yayasan dengan moda transportasi yang dimilikinya.
Peserta pertama dari student mobility Izzatul Bariyah dan beberapa anggota dari KKN internasional UINSA yang ditempatkan di Nidasuksasart School di Provinsi Satun. Mereka dijemput oleh ustadz dan ustadzah dari sekolah pada hari Selasa, 8 Juli 2025 pukul 22.00 THA menggunakan mobil van milik yayasan. Izzatul menjadi kelompok pertama yang diberangkatkan dengan delegasi KKN internasional lainnya.
Tim kedua terdiri dari Garnetta Liya Widyanti, Nur Cholilah, dan Rani Sufanah. Mereka ditempatkan di Bamrung Islam School di Provinsi Phatthalung. Mereka dijemput oleh Ustadz Arifin selaku kepala sekolah Bamrung Islam School bersama dengan Ustadz Sulaiman pada hari Rabu, 9 Juli 2025 pukul 09:00 THA. Kehadiran dua tokoh penting sekolah dalam penjemputan ini menunjukkan besarnya perhatian sekolah terhadap kelancaran program serta kesiapan lembaga mitra dalam menerima mahasiswa. Setelah tiba di lokasi, mereka langsung disambut oleh pengajar yang akan menjadi mitra selama program berlangsung.
Masih di hari yang sama, Kirana Salsabilla beserta beberapa peserta dari KKN internasional UINSA dijemput oleh pengurus dari Institute of Alabdia, Prik. Mereka dijemput pada hari Rabu, 9 Juli 2025 oleh ustadz dan ustadzah sekolah dengan mobil tuk tuk, sehingga mereka sangat antusias menaiki kendaraan tersebut.
Tim keempat terdiri dari Najwa Zulfa Aprilinda dan peserta KKN internasional dari IPB. Mereka dijemput pada hari Kamis, 10 Juli 2025 oleh perwakilan sekolah Songserm Sasana School, Hat Yai dengan kendaraan roda empat. Tim ini dijemput hari ini karena bergabung dengan mahasiswa IPB yang baru datang malam sebelumnya.
Tim kelima terdiri dari Akmal Nashrillah, Ainur Rofrofil, dan beberapa peserta KKN internasional dari UIN Bangil yang ditempatkan di Muslimeen Suksa School di Hat Yai. Mereka dijemput oleh pengurus sekolah pada hari Jum’at, 11 Juli 2025 menggunakan kendaraan dari lembaga mitra.
Dengan selesainya seluruh proses penjemputan, maka secara resmi seluruh mahasiswa FSH UINSA peserta student mobility telah menempati lokasi pengabdian masing-masing. Tugas yang akan mereka jalankan disesuaikan dengan latar belakang akademik dan keahlian personal, serta menyesuaikan kebutuhan dan arahan dari sekolah atau lembaga tempat mereka mengabdi.
Program student mobility ini bisa menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengasah sensitivitas sosial, kemampuan komunikasi lintas serta menjadi langkah konkret dalam mendorong integrasi keilmuan dengan pengabdian langsung di masyarakat.
Semoga seluruh tim mahasiswa dapat menjalankan tugas dengan baik, menjaga nama baik institusi, dan mendapatkan hasil yang terbaik sebagaimana yang telah direncanakan. Dengan semangat kolaborasi, dedikasi, dan keikhlasan, semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari kontribusi besar dalam membangun masyarakat yang adil, berilmu, dan berkeadaban.
lampiran foto:

(Foto bersama penjemputan peserta pertama student mobility FSH 2025 Izzatul Bariyah dengan pengurus Nidasuksasart School, Satun)

(Foto bersama penjemputan tim kedua student mobility FSH 2025: Nur Cholilah, Garnetta Liya Widyanti, dan Rani Sufanah dengan kepala sekolah Bamrung Islam School, Phatthalung)