Berita

Surabaya, 14 Juli 2025 – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar rapat kerja intensif selama tiga hari berturut-turut mulai Senin, 14 Juli hingga Rabu, 16 Juli 2025. Rapat yang berlangsung di Ruang A 201 Gedung KH. Syafi’i A. Karim ini merupakan bagian dari strategi kelembagaan dalam mematangkan kesiapan menghadapi Audit ISO dan Audit Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama, sekaligus memfokuskan diri pada proses review dan redesain Kurikulum 2025. Kegiatan dimulai setiap hari pada pukul 09.30 WIB dan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, dua jurusan (GKM), tujuh program studi sarjana, dua program studi magister, dosen CPNS, kepala laboratorium, Kepala Tata Usaha, serta staf akademik, umum, keuangan, dan humas.

Rapat ini menjadi langkah strategis dalam membangun sistem penjaminan mutu yang adaptif dan berkelanjutan di lingkungan FSH. Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. H. Muhammad Arif, Lc., M.A., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antarunit dalam menyusun dokumen audit yang valid dan akuntabel. “Audit ISO dan Itjen bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi momen untuk membuktikan konsistensi mutu kerja kelembagaan kita. Oleh karena itu, kita harus menyusun dokumen yang tidak hanya lengkap, tapi juga mencerminkan proses yang berjalan,” ujar beliau.

Agenda pertama rapat difokuskan pada penyusunan dan pelengkapan dokumen untuk Audit Internal ISO, yang mencakup standar operasional prosedur, formulir mutu, laporan kegiatan, serta dokumentasi pendukung lainnya. Setiap unit diminta memastikan keterpaduan dan keterkaitan dokumen dengan standar ISO yang diadopsi oleh fakultas. Tim Gugus Kendali Mutu (GKM) berperan aktif dalam mendampingi proses ini, serta memberi pengarahan teknis agar format dan isi dokumen memenuhi standar audit.

Selanjutnya, agenda kedua menyoroti persiapan audit Itjen yang lebih spesifik menyasar aspek kurikulum di masing-masing program studi. Seluruh dokumen kurikulum, termasuk RPS, Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), dan struktur kurikulum, dievaluasi kembali untuk menjamin kesesuaian dengan regulasi Kementerian Agama dan kebutuhan dunia kerja. Para ketua program studi dan sekretaris jurusan diberi tanggung jawab langsung untuk memastikan dokumen telah siap audit dan mudah diakses oleh auditor.

Agenda terakhir yang tak kalah penting adalah pelaksanaan review dan redesain Kurikulum 2025. Dalam forum ini, masing-masing program studi menyampaikan hasil analisis internal terhadap implementasi kurikulum saat ini serta rencana penyempurnaan kurikulum ke depan. Fokus redesain diarahkan pada integrasi nilai-nilai keislaman, perkembangan ilmu hukum dan syariah kontemporer, serta kebijakan nasional terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Wakil Dekan Bidang Akademik menekankan pentingnya melibatkan masukan dari alumni, pengguna lulusan, dan mitra kerja dalam menyusun kurikulum yang lebih aplikatif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Selama tiga hari pelaksanaan, rapat berlangsung secara dinamis dan produktif. Diskusi-diskusi teknis maupun strategis berkembang dalam suasana kolaboratif. Setiap hari ditutup dengan penugasan tindak lanjut yang konkret kepada unit-unit terkait, baik dalam bentuk pemutakhiran dokumen maupun revisi substansi kurikulum. Rangkaian rapat ini menjadi momentum penting bagi FSH UINSA untuk mengonsolidasikan upaya perbaikan berkelanjutan dalam tata kelola akademik dan kelembagaan

Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany
Desain Foto: Annisa Rahma Fadila