Setiap awal perjalanan akademik memiliki makna dan tantangan tersendiri, terlebih bagi para mahasiswa baru yang tengah memulai babak baru di dunia perkuliahan. Bagi mahasiswa baru Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, pengalaman ini dimulai dengan kegiatan Orientasi Studi dan Jurusan (Osjur), yang dikenal juga sebagai Study Camp. Kegiatan ini dirancang khusus untuk memperkenalkan mereka kepada lingkungan akademik dan nilai-nilai inti yang menjadi dasar ilmu yang akan mereka tekuni.
Study Camp 2024 bukan hanya sebuah orientasi biasa,ini adalah pengalaman awal yang menyeluruh dan penuh makna. Di sini, mahasiswa tidak hanya diperkenalkan dengan program studi dan mata kuliah yang akan mereka hadapi, tetapi juga dengan budaya, etika, dan kehidupan kampus secara menyeluruh. Berlangsung selama tiga hari, acara ini juga dipenuhi dengan sesi-sesi pengembangan diri, latihan fisik, serta diskusi inspiratif dengan para alumni dan dosen, yang semuanya bertujuan untuk membekali mahasiswa baru agar lebih siap dan termotivasi.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang sangat penting bagi mahasiswa baru Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, di mana mereka diperkenalkan dengan elemen-elemen fundamental dari jurusan mereka, dan mendapatkan kesempatan untuk menjalin hubungan dengan sesama mahasiswa serta dosen. Dengan bimbingan dari senior dan tim pengajar, para mahasiswa baru diharapkan mampu mengembangkan potensi diri serta memahami tantangan yang ada di depan mereka. Study Camp ini dirancang untuk menjadi fondasi yang kuat bagi mahasiswa dalam mengembangkan pemahaman yang mendalam, tidak hanya mengenai ilmu yang mereka pilih, tetapi juga mengenai peran mereka di masa depan sebagai sarjana yang berkualitas dan berintegritas.
Study Camp mahasiswa baru Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 2024. (Sumber: dokumentasi pribadi)
Pada acara ini, mahasiswa baru mengikuti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mempererat hubungan di antara mereka. Salah satu kegiatan utamanya adalah Malam Inagurasi dan Api Unggun, yang bertujuan agar para mahasiswa dapat saling mengenal lebih dekat dengan teman-teman satu angkatan. Selain itu, acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya, seperti senam, outbound, dan aktivitas menarik lainnya.
Namun, acara ini tidak hanya berfokus pada permainan dan hiburan. Seminggu sebelum acara berlangsung, mahasiswa baru juga diminta untuk membuat artikel jurnal. Artikel tersebut kemudian akan dibahas dalam salah satu sesi acara yang bernama Diskusi Panel, di mana mahasiswa berkesempatan untuk berbagi dan mendiskusikan ide-ide mereka.
Dalam sistem diskusi ini, dua belas kelompok peserta dibagi menjadi tiga kelompok utama dengan materi berbeda: munasabah, nasikh mansukh, dan asbabun nuzul. Setiap kelompok bertugas mempresentasikan materi mereka dengan bimbingan seorang moderator yang menjaga jalannya diskusi. Setelah presentasi, penguji kerap kali memberikan pertanyaan tambahan kepada kelompok terkait. Kemudian, peserta lain diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang menyampaikan materi.
Diskusi berlangsung dengan penuh antusiasme. Beberapa peserta mengungkapkan pandangan yang beragam, disertai argumen yang kuat. Diskusi ini tidak menuntut jawaban yang sepenuhnya “benar,” melainkan menekankan pentingnya pemahaman mendalam di luar forum. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menstimulasi pemikiran kritis peserta, sekaligus memperkenalkan mereka pada aspek-aspek yang akan dipelajari dalam program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT).
Diharapkan, peserta dapat menemukan korelasi antara berbagai konsep yang dipelajari dalam studi IAT. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung, yaitu “Threads of Meaning: Membangun Kemampuan Kritis dalam Membaca dan Menafsirkan Al-Qur’an,” yang menekankan pentingnya pemikiran kritis dalam menghubungkan berbagai aspek dalam penafsiran.
Dalam acara ini, para mahasiswa baru juga mendapatkan materi seputar keilmuan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta pengembangan kemampuan berpikir kritis. Materi ini disampaikan langsung oleh para alumni Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang telah sukses meniti karier dan melanjutkan pendidikan, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, pada study camp tahun ini, para mahasiswa baru juga mendapat inspirasi dan motivasi dari para alumni dalam sesi talk show yang memberikan wawasan berharga dan pengalaman langsung dari berbagai pengalaman mereka.
Para mahasiswa baru memberikan kesan yang positif dan antusias terhadap rangkaian kegiatan dalam Study Camp 2024 ini. Banyak dari mereka merasa bahwa acara ini bukan hanya membantu mereka mengenal lebih jauh tentang program studi dan lingkungan kampus, tetapi juga menginspirasi mereka untuk berpikir kritis dan membuka wawasan. Momen-momen seperti diskusi panel, Malam Inagurasi, dan talk show bersama alumni memberikan pengalaman yang bermakna dan memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka. Dengan panduan dari para senior, dosen, dan alumni, mereka merasa lebih siap menjalani perjalanan akademik di Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, serta semakin termotivasi untuk mengembangkan diri menjadi sarjana yang berkualitas dan berintegritas. Respon yang positif ini menunjukkan bahwa Study Camp OSJUR berhasil menjadi pijakan awal yang kuat bagi para mahasiswa baru untuk menapaki babak baru kehidupan mereka di dunia perkuliahan.
Penulis: Sulthan Rake Anjaz
Editor: Khalimatu Nisa