Berita

KEKERASAN MERAJALELA, MAMPUKAH PSIKOLOGI MENGAMBIL PERAN?

Gunung Anyar, Sidoarjo – (20/03/2023) Fakultas Psikologi dan Kesehatan UINSA telah mengadakan Orientasi Keprodian pada Senin, 20 Maret 2023. Dimulai pukul 09.10 pagi, kegiatan ini diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Hymne UINSA. Sempat menyinggung Kasus Mario-David, Dr. Suryani, S.Ag, S.Psi, M.si selaku Wakil Dekan I membuka kegiatan dengan dimoderatori oleh Muhammad Syifaul Muntafi, M.Sc.

Dr. Dra. Elly Yuliandari Gunatirin, M. Si dari Universitas Surabaya, selaku pembicara, membawakan materi “Fenomena Kasus Kekerasan di Era Globalisasi, Bagaimana Psikologi Hadir?” dengan gaya yang serius tapi santai.

Mengaitkan dengan teori Freud mengenai “Id, Ego, Superego”, beliau menjelaskan konsep dasar perilaku kekerasan pada manusia. Tak jarang, beliau juga membagikan wawasan pada audiensi mahasiswa psikologi UINSA semester 4 tentang pengalaman berbagai oknum korban dan pelaku kekerasan seksual.

Mulai dari peran psikologi klinis, antisipasi kekerasan, faktor yang berkontribusi pada kekerasan, kasus kekerasan, kekerasan berlapis, kekerasan seksual pada anak, indikator perilaku terjadinya abuse, dampak kekerasan pada anak, tantangan yang berkembang hadapi kasus kekerasan, prevensi domestic violence, hingga trend yang berkembang, dijelaskan dalam materi beliau.

Dilanjut dengan sesi tanya jawab, salah satunya adalah mengenai bagaimana cara mengajarkan sebuah value. Menurut beliau, value harus dibangun dengan suasana dari dalam hatinya. Individu harus dibuat untuk merasakannya. Ketika melihat sesuatu, kemudian individu merasa tersentuh, itulah value. “Mengajarkan value lebih sulit dari mengajarkan fakta. Value harus disentuhkan sama hati.” jelas beliau.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama pada pukul 10.58 siang. Harapnya kegiatan Orientasi Keprodian yang diselenggarakan di auditorium ini dapat memenuhi salah satu misi Fakultas Psikologi dan Kesehatan, yakni mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat berbasis riset dalam bidang kesehatan dan seni yang relevan dengan kearifan lokal. (AYD)