Berita

@Tarbiyah dan Keguruan

Tuesday, 31 May 2022

KAJIAN STUDI MOBILE-BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN STUDI ISLAM DI FITK DAN PTIPD UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Masa pandemi yang datang secara tiba-tiba, mampu merubah wajah dunia hingga 360di segala bidang kehidupan tanpa terkecuali, termasuk bidang pendidikan dari level pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Semua roda kehidupan manusia terhenti dan terbatasi dengan istilah lockdown dan karantina untuk memutus matarantai penyebaran virus corona deases 2019 (covid-19). Di bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi, sempat membuat bingung golongan intelektual level atas untuk menemukan cara agar pendidikan tidak terhenti namun tetap tidak melanggar protokol kesehatan yang telah diwajibkan pemerintah Indonesia, hingga akhirnya diputuskan untuk beralih ke aktivitas secara online atau daring. 

Sekelumit uraian deskriptif di atas yang melatarbelakangi tim riset dari LP2M UIN Surabaya untuk melakukan kajian secara intensif tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara blended. Untuk menambah khazanah dan informasi maka kajian dikembangkan tidak hanya di wilayah UIN Sunan Ampel Surabaya saja namun dilakukan di Indonesia dengan mengambil sampel di tiga tempat, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan dasar tersebut, selanjutnya tim riset yang diketuai oleh Dr. Muhammad Fahmi, M.Pd., M.Hum (Dosen Prodi PAI FTK) dan Prof. Dr. Abdurrachman Assegaf (Dosen Pascasarjana) selaku konsultan riset melakukan kunjungan ke UIN Bandung pada tanggal 25 Mei 2022 bertepatan dengan hari Rabu. Kunjungan riset tersebut diikuti pula oleh tim sebanyak tiga orang yaitu Fathurrohman, M.Ag (Dosen FST), Wiwin Luqna Hunaida, M.Pd.I (Dosen PAI), dan Ratna Pangastuti, M.Pd.I selaku anggota dan dosen Prodi PIAUD.

Tim Riset disambut dengan penuh hikmat dan ramah oleh Kabag TU FTK UIN Bandung Ibu Ruli dan Sekretaris Penjaminan Mutu Akademik FITK UIN Bandung Ibu Epa Paujiah, M.Pd di ruang sidang FITK lantai 2. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kabag TU, selain mengucapkan terima kasih atas silaturrahmi dan kunjungan ke FITK UIN Bandung juga ucapan selamat datang serta mohon  maaf dari jajaran dekanat karena bersamaan dengan kegiatan PPG di Bogor yang mengharuskan dekan hadir di acara tersebut. Namun tim riset tidak kehilangan momen dan banyak data yang diperoleh ketika di UIN Bandung, karena telah dipersiapkan segalanya oleh Ibu sekretaris penjaminan mutu dan untuk wawancara dengan ketua PTIPD dilakukan secara daring atau online karena kebetulan juga ketua PTIPD sedang bertugas di luar. Meski demikian data yang diperlukan telah memenuhi intrumen.

Hasil dari diskusi dengan Sekretaris Penjaminan Mutu FITK dan Ketua PTIPD UIN Bandung dapat ditarik benang merah, bahwa terdapat kesamaan aplikasi platfom yang digunakan oleh UIN Bandung dan UIN Surabaya untuk kegiatan pembelajaran. yaitu untuk kegiatan tatap maya menggunakan aplikasi google meet, zoom, dan terkadang jitsi, sedangkan untuk kegiatan blended learning UIN Bandung menggunakan e-Knows (e-learning for knowledge sharing), yang mana hal ini mirip dengan SAILS (Sunan Ampel Integrated Learning System) di UIN Surabaya, yang sama-sama menggunakan framework “moodle”. Adapun yang berbeda hanya pada inovasi masing-masing universitas dalam mengembangkan fitur di dalamnya. Untuk sistem layanan akademik dan perkuliahan di UIN Bandung menggunakan SALAM (Sistem Administrasi Layanan Akademik Manajemen)  dan SIP (Sistem Informasi Pegawai), sedangkan di UIN Surabaya menggunakan SINAU (Sistem Informasi Akademik Umum) dan SIAKAD (Sistem Informasi Akademik).